Mohon tunggu...
A Iskandar Zulkarnain
A Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... SME enthusiast, Hajj and Umra enthusiast, Finance and Banking practitioners

Iskandar seorang praktisi Keuangan dan Perbankan yang berpengalaman selama lebih dari 35 tahun. Memiliki sejumlah sertifikat profesi dan kompetensi terkait dengan Bidang Manajemen Risiko Perbankan Jenjang 7, Sertifikat Kompetensi Manajemen Risiko Utama (CRP), Sertifikat Kompetensi Investasi (CIB), Sertifikat Kompetensi International Finance Management (CIFM) dan Sertifikat Kompetensi terkait Governance, Risk Management & Compliance (GRCP) yang di keluarkan oleh OCEG USA, serta Sertifikasi Kompetensi Management Portofolio (CPM). Iskandar juga berkiprah di sejumlah organisasi kemasyarakatan ditingkat Nasional serta sebagai Ketua Umum Koperasi Syarikat Dagang Santri. Belakangan Iskandar juga dikenal sebagai sosok dibalik kembalinya Bank Muamalat ke pangkuan bumi pertiwi.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Disiplin Berlalu Lintas dalam Membangun Karakter bangsa

8 Februari 2025   09:38 Diperbarui: 8 Februari 2025   07:43 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pid.kepri.polri.go.id/tata-tertib-berlalu-lintas-yang-wajib-diketahui/

Untuk menekan angka kecelakaan dan membentuk karakter bangsa yang lebih disiplin, diperlukan langkah-langkah konkret yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, kepolisian, hingga masyarakat itu sendiri.

1. Pembatasan Kecepatan dan Penegakan Hukum yang Ketat

Salah satu cara efektif untuk mengurangi kecelakaan adalah dengan menerapkan batas kecepatan yang ketat di jalan-jalan perkotaan dan pedesaan. Penggunaan teknologi seperti speed camera dan radar pengukur kecepatan perlu diperbanyak untuk mengawasi pelanggaran. Penegakan hukum juga harus dilakukan tanpa tebang pilih, agar masyarakat semakin sadar bahwa keselamatan berkendara adalah prioritas utama.

2. Pengetatan Proses Pembuatan SIM

Banyak kecelakaan terjadi karena pengendara tidak memiliki keterampilan mengemudi yang cukup. Oleh karena itu, proses penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) harus diperketat. Ujian teori dan praktik harus benar-benar mencerminkan standar keselamatan yang tinggi. Selain itu, program pendidikan berlalu lintas harus diperkenalkan sejak usia dini agar kesadaran terhadap keselamatan berkendara terbentuk lebih awal.

3. Razia Secara Masif dan Kontinu

Razia kendaraan harus dilakukan secara masif dan berkelanjutan, bukan hanya sebagai kegiatan seremonial. Fokus utama razia tidak hanya pada kelengkapan surat-surat kendaraan, tetapi juga memastikan bahwa pengendara menggunakan helm SNI, tidak memakai knalpot brong, serta memiliki kelengkapan kendaraan yang sesuai standar.

Kendaraan yang tidak memiliki plat nomor belakang juga harus ditindak tegas. Plat nomor bukan hanya identitas kendaraan tetapi juga alat bagi penegak hukum untuk melakukan penindakan jika terjadi pelanggaran. Oleh karena itu, kendaraan tanpa plat nomor harus dianggap sebagai kendaraan ilegal dan dikenakan sanksi berat.

4. Sosialisasi Keselamatan Berlalu Lintas Secara Terus-Menerus

Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keselamatan berkendara perlu terus dibangun melalui kampanye publik yang masif. Pemerintah dan kepolisian harus memanfaatkan berbagai media, termasuk media sosial, untuk menyebarkan pesan tentang pentingnya disiplin berlalu lintas. Selain itu, edukasi berlalu lintas di sekolah juga harus diperkuat agar anak-anak sejak dini memahami pentingnya keselamatan dalam berkendara.

5. Perbaikan Infrastruktur Jalan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun