Mohon tunggu...
Galeri Cerita Ani Wijaya
Galeri Cerita Ani Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - The taste of arts and write

Kisah cinta umpama sebuah buku. Kau tetap akan membaca selembar demi selembar meskipun telah tahu akhir ceritanya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Kingkong

20 Februari 2016   09:17 Diperbarui: 20 Februari 2016   10:07 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suara sebening kristal, meluncur dari bibir gadis pujaanku. Ketika aku membantu merapikan bukunya yang berserakan. Seseorang berjalan terburu-buru hingga menubruk Sapphira.

Saat itu hatiku bersorak, andai dapat terdengar. Di sanubariku mengalun sebait instrumen, lebih syahdu dari musik pengiring di film India.

‘Dia tahu namaku’, bisikku dalam hati. Untuk pertama kali, kami saling bertatapan. Dan ia melemparkan senyum, tapi, aku bagaikan tercekik. Tak sepatah pun, kata dapat kusuarakan.

Setahun berlalu sekejap mata, tetap tak mampu menyatakan semua perasaanku pada Sapphira. Gadis yang siluet keanggunannya, bersemayam dalam hatiku. Dengan wajah teduh dan senyuman sihir, yang setia membayangi pikiranku.

Aku masih terlalu egois terhadap perasaanku sendiri. Hanya seorang yang terlalu angkuh dalam lamunanku sendiri. Lisan dan qolbuku mengalah demi kepuasan mata saja.

Tidak, aku belum patah hati untuk kedua kali. Aku yakin, suatu saat memiliki keberanian untuk menyatakan cinta. Ruby akan memperjuangkan cinta kingkongnya pada Sapphira. Cinta sejati, maksudku.

###

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun