Mohon tunggu...
Aisa Anjani
Aisa Anjani Mohon Tunggu... -

2EB05\r\nAkuntansi\r\nUniversitas Gunadarma

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dari Rakyat, Untuk Rakyat, dan Oleh Rakyat

24 Maret 2013   11:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:19 2782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung maupun perwakilan. Banyak contoh Negara yang menganut faham ini diantaranya Amerika serikat, Yunani dan Indonesia pun termasuk. Salah satu bukti bahwa Indonesia menganut demokrasi yaitu dengan adanya pemilihan wakil dan ketua presiden.

Keberhasilan Indonesia dalam menetapkan demokrasi tentu harus dibanggakan karena banyak Negara yang sama dengan Negara Indonesia tetapi Negara tersebut tidak bisa menegakan system demokrasi dengan baik dalam artian gagal. Juga dampak dari system ini yaitu banyaknya pengangguran dimana-mana, para pejabat yang korupsi juga kemacetan.

Mengingat beberapa bulan kedepan, rakyat Indonesia akan memilih seorang pemimpin dengan cara “Pemilu”. Pemilu adalah proses pemilihin seorang calon wakil dan ketua untuk memimpin suatu jabatan politik tertentu. Contoh dalam kehidupan sehari-hari seperti pemilihan ketua RT, OSIS, Wali Kota hingga Presiden.

Pemilu merupakan salah satu usaha untuk mengajak masyarakat untuk memberikan hak pilih mereka untuk memilih calon ketua tersebut. Kadang ada di kalangan masyarakat yang kurang mengetahui informasi siapa saja yang menjadi calon-calon pemilihan, oleh karena itu mereka tidak memakai hak pilih mereka atau golput. Sebenarnya 1 hak suara saja sangat mempengaruhi prosentase kemenangan seseorang. Jangan sampai nanti kita menyesal dikemudian hari karena pemimpin kita tidak mengarahkan rakyatnya ke arah yang benar dikarenakan kita tidak memilih seorangpun. Salah sendiri kenapa disaat di adakannya pemilu kita tidak memilih.

Pemilu dilakukan secara bebas dan transparan. Maksudnya adalah masyarakat secara bebas memilih siapapun, tidak ada unsure paksaan. Dan arti transparan itu adalah semua rakyat terbuka untuk meilih siapapun. Bagi calon pemimpin pun jangan sampai ada kata “sogokan” kepada rakyat, karena hal itu sudah masuk dalam konteks curang. Ajak masyarakat dengan cara masing-masing, dan jangan hanya menebar janji semata.

Semoga di pemilu 2014 nanti bisa berjalan sesuai rencana pemerintah dan bangsa Indonesia tidak lagi mengalami keterpurukan. Dan pemilu nanti masih dalam konteks bebas dan transparan. Untuk masyarakat Indonesia jangan sia-siakan 1 hari untuk 5 tahun kedepan.

Inti dari pembahasan disini, saya berharap para calon pemimpin kita nanti dapat membimbing rakyat nya ke arah yang positif dan tidak ada lagi kata “korupsi”. Juga bagi masyarakat untuk memakai hak pilihnya, karena 1 hak pilih saja sudah mempengaruhi prosentase. Oleh karena itu pilih calon pemimpin yang baik dan benar karena meraka ada “Dari Rakyat, Untuk Rakyat, dan Oleh Rakyat”.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun