Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tips Pertolongan Pertama Ketika Anak Mengalami Luka Bakar, Jangan Panik!

29 Januari 2024   20:51 Diperbarui: 28 Februari 2024   16:36 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mengobati luka bakar anak I sumber: pexels.com/Pavel Danilyuk

Apakah pernah anakmu sebentar saja lepas dari pengawasan? Lalu, apa yang terjadi?

Ketika anak sudah lancar berjalan dan berlari, mereka akan makin aktif. Anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi saat masa balita. Mereka akan banyak mengajukan pertanyaan pada orangtua atau orang di sekitarnya yang kadang kita sulit jelaskan.

Anak balita juga selalu ingin mencoba sesuatu yang baru. Sering penasaran untuk memegang benda atau mencoba melakukan aktivitas yang dilihatnya, seperti aktivitas orangtua di rumah. Nah, terkadang sebagai orangtua, termasuk saya sendiri, pasti pernah sedikit lepas pengawasan pada anak, walau hanya beberapa detik saja.

Apa yang terjadi? Saat anak bermain, anak bisa terjatuh, terluka, atau mengalami luka bakar. Hal ini tentu tidak diinginkan kita, tetapi anak bisa belajar lebih berhati-hati setelah terjatuh atau terluka.

Namun, orangtua juga harus mengetahui pertolongan pertama yang harus dilakukan, terutama saat anak mengalami luka bakar. Bagaimana tipsnya?

Anak tak sengaja terkena air panas

Sungguh sesuatu yang tidak diinginkan, anak pertama saya mengalami luka bakar ketika usianya hampir dua tahun. Kejadiannya sekitar dua bulan setelah pindah rumah, tepatnya bulan puasa tahun 2022. Kami saat itu memang agak sibuk, saya berniat membersihkan kamar. Suami bersama anak di ruang tengah.

Kemudian suami ke halaman belakang sebentar, dan saya bersama anak. Saya lupa apa alasannya, saya ke kamar sebentar, saat itu lah saya mendengar teriakan anak pertama saya. Saya langsung berlari menghampiri anak yang mulai menangis, melihat luka bakar anak saya di bagian dada. Anak saya sedang memegang gelas berisi air panas dari dispenser.

Luka bakar yang dialami untungnya tidak terlalu parah. Namun, tetap membuat anak saya menangis karena rasa perih dan panas yang dirasakan. Saya dan suami langsung melakukan pertolongan pertama pada anak. Saat anak tenang, luka bakar sudah diobati, kami mencoba bertanya. Ternyata anak kami mengambil air minum sendiri, ia salah menekan tombol dispenser untuk air panas.

Anak kami kaget karena memegang air panas, tidak sengaja menumpahkan air panas ke dada. Jaraknya hanya beberapa detik setelah saya masuk kamar, tetapi rasa sedih dan sesalnya masih ada sampai sekarang. Lebih dari setahun peristiwa itu, luka bakar anak memang mulai memudar, tetapi bekasnya tidak bisa hilang. Sejak itu saya tidak pernah menyalakan dispenser air panas lagi.

Bagaimana cara mengobati luka bakar pada anak?

Luka bakar bisa dialami semua anak saat bermain atau beraktivitas, baik itu terkena air panas, minyak, terkena api, atau sumber berbahaya lainnya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan orangtua, ketika hendak memberikan pertolongan pertama pada anak.

Sesuai penjelasan halodoc.com (02/10/2020) dan berdasarkan pengalaman, ini beberapa tips pertolongan pertama ketika anak mengalami luka bakar, yuk simak!

Pertama, jangan panik, bawa anak ke tempat aman. Kamu harus memastikan anak tidak mengalami cedera yang parah. Segera bawa anak ke tempat yang aman, jauhkan dari tempat terjadinya peristiwa. Saya menyadari, saya sempat panik waktu itu, sigapnya suami langsung menenangkan saya. Panik hanya akan membuat kita bingung.

Kedua, lepaskan pakaian anak, pastikan tidak ada luka bakar yang menempel pada pakaian. Jika memang diperlukan, potong pakaian anak agar lebih mudah melepaskan pakaian. Ini agar anak tidak merasa sakit karena kita tidak sengaja memegang luka bakar anak, pelan-pelan saja saat membuka pakaian anak.

Ketiga, dinginkan bagian luka bakar di bawah air mengalir. Saran halodoc.com, kita harus menahan bagian yang terbakar sekitar 20 menit di bawah air mengalir agar mengurangi kerusakan jaringan dan nyeri yang dirasakan anak.

Keempat, oleskan obat luka bakar pada anak setelah beberapa menit, lakukan perawatan di rumah. Apabila luka bakar masih bisa ditangani di rumah, segera beli obat luka bakar. Contoh obat yang saya pakai yaitu bioplacenton gel, atau kamu bisa membeli salep atau gel rekomendasi dari apoteker yang bagus untuk mengobati luka bakar pada anak.

Obati luka sesuai cara pemakaian obat luka bakar tersebut. Untuk obat yang saya gunakan pada anak, dioleskan beberapa jam sekali dibagian luka bakar, satu hari sekitar tiga sampai lima kali. Umumnya luka bakar akan sembuh total sekitar satu sampai tiga minggu, bergantung seberapa luas atau parah luka bakar yang dialami.

Kelima, tutupi luka bakar dengan pembalut yang ringan, segera bawa ke dokter jika parah. Ini yang harus kamu perhatikan, jika memang luka bakar yang dialami anak cukup parah dan luas, lebih dari 20 cm, tutupi luka bakar tersebut dan segera bawa anak ke dokter.

Kamu juga bisa membawa anak ke dokter ketika tidak paham seberapa parah luka yang dialami, tampak melepuh, mentah, merah, atau bahkan anak sama sekali tidak merasakan sakit. Padahal, luka tersebut menurutmu cukup parah. Dan jangan memecahkan luka bakar yang melepuh, biarkan luka tersebut mengering dengan alami setelah diobati.

Yang perlu kamu pahami, jangan pernah mengoleskan sesuatu yang tidak seharusnya pada bagian luka bakar anak, seperti pasta gigi, minyak, air es, atau apapun itu, kecuali obat rekomendasi dokter atau apoteker. Khawatir luka bakar anak semakin parah, atau mengalami infeksi.

Praktikkan tips ini, agar luka bakar anak segera sembuh. Sigap, jangan panik, dan segera obati luka bakar anak, ini yang benar!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun