Mohon tunggu...
Ainun Nissya
Ainun Nissya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswi

Hi! Aku Ainun Nissya mahasiswi Universitas Pamulang fakultas Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggemar Thrifting Berburu Baju Bekas. Tidak Takut Penyakit Kulit?

24 Mei 2024   04:05 Diperbarui: 24 Mei 2024   04:25 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/6R6PyucAQ

Larangan impor baju bekas kembali ditegaskan, sejumlah pihak mendukung sikap pemerintah itu termasuk anggota DPR yang mengkhawatirkan penyakit kulit hingga gatal-gatal karena baju bekas. Namun, penggemar thrifting yang hobi berburu baju bekas ternyata punya cerita berbeda.


Malfa (20) mengaku dulu sempat ragu untuk thrifting karena khawatir dengan kebersihan baju-baju bekas tersebut. Berbekal informasi tips-tips mencuci baju bekas, Malfa pun memberanikan diri untuk thrifting sejak 2020 lalu.


Biasanya, dia berburu rok bekas, sweater hingga sepatu saat thrifting online maupun langsung datang ke Pasar Senen hingga Pasar Baru. Saat beruntung, Malfa bisa menemukan sepatu brandid dengan harga Rp 200 ribu dan rok seharga Rp 20 ribu saja.

"Karna saya masih mahasiswi, jadi saya belum punya uang yang cukup buat beli barang brandid yang masih baru. Jadi, thrifting itu salah satu cara saya buat nyari brand bagus dengan harga dibawah 50% dari harga aslinya, bener-bener kalo hoki bakalan untung banget. Terus juga udah tahu cara nyuci si baju bekas ini dengan benar jadi nggak takut lagi, "kata Malfa saat berbincang, Selasa (21/05/2024).

"Kalau dilarang karena soal mengancam kesehatan, sebenernya ada banyak cara buat ngatasin ketakutan itu sih. Kan, habis beli bajunya juga nggak langsung dipake, pasti ada proses pencuciannya dulu dan sebagainya. Bahkan yang thrifting online pun setahu aku si ownernya pasti laundry bajunya dulu sebelum dikemas ke pembeli. Jadi sama aja kayak beli baju di toko pakaian biasa," ungkap mahasiswi ini.


Pendapat senada disampaikan penggemar thrifting lain bernama Alfian (28). Hobi thrifting sejak 2019, karyawan swasta ini tak memungkiri harga murah jadi alasannya.

"Lebih pilih thrifting karena lebih murah banget daripada beli di toko baju biasa. Lebih murah banget dan kualitasnya oke," ucapnya.

Bagi Alfian, di mana lagi bisa mendapatkan kaos vintage hingga jaket dengan harga di bawah Rp 100 ribu. Nggak takut gatal-gatal saat beli baju bekas?

"Pengalaman sih nggak pernah ya gatal-gatal, kan abis beli dicuci bersih, pakaian thrifting juga proper kok, bukan pakaian buluk gitu. Jadi ya proper, dijual dengan baik juga, nggak kotor, dan nggak sobek," ungkap Alfian.

Sebelumnya diberitakan, penegasan soal larangan impor baju bekas ini disampaikan Presiden Jokowi. Jokowi memandang bisnis tersebut mengganggu industri tekstil dalam negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun