Mohon tunggu...
Ainun SuciQurani
Ainun SuciQurani Mohon Tunggu... Lainnya - Bdz_x

belajar bukan karena nilai melainkan karena ia bernilai

Selanjutnya

Tutup

Diary

Karenanya Kuberi Nama Qurani

12 September 2021   23:55 Diperbarui: 13 September 2021   00:34 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

"seharusnya waktu itu kau sdh terlahir, kata dokter seperti nya tak ada kehidupan di perut ibu,  hanya saja ntah mengapa mata ibu selalu melihat al Quran, ada rasa ingin selalu mebacanya, walau ibu kurang fasih membaca nya, ibu terus membacanya dan disaat ibu membacanya perut ibu juga ikut bergerak bertanda kau itu hidup, masih ada kehidupan di perut ibu,  ketika ibu berhenti membacanya maka gerakan itu terhenti juga", apakah karena itukah namaku ibu? "iya karena itulah namamu Qurani, dan tepat hari kelahiran mu ini 12 sep juga ku azamkan tuk berpuasa, semoga kelak kau sukses dunia akhirat"
----------------
Ibu terimakasih, jazaakumullahu khoiron...
Terimakasih telah mengajariku kehidupan dan bgmn hidup dalam kehidupan..

Ketika sd, waktu itu engkau selalu ada dibalik jendela kelas hanya tuk mengatakan "nun maju, nulisnya harus cepat jgn mau dikalah dan menjadi terbelakang!" dan dari situlah ku belajar tuk Selalu berani dan gesit.

Waktu itu, hanya saya sendiri yg mendapat nilai nol tuk matematika,  hingga sepanjang pulang ke rumah ku nangis   bahkan meraung menangis setiba dirumah karena diejek teman dan disaat itulah kau ada semakin berjuang bersama ayah tuk menjadi guruku hingga akhirnya kuraih juara kelas...

Ketika dipondok kau pun masih ada, tak henti menyelipin surat agar ku terus semangat belajar dan berprestasi,  hingga akhirnya kumenjadi juara kelas sekaligus santri teladan.

Lalu dalam rantaun  dunia kuliah, seperti biasa kau pun selalu hadir menjadi Motivator, beberapa kali kukeluhkan akan sulitnya hafalanku, dan akhirnya darimu kumengerti tak ada yg perlu dikeluhkan.

Ketika sidang skripsi tiba, tak kalah antusias nya dirimu ikut serta menunggu menemanin, bahkan sebelum itu ternyata diam2 dirimu selalu mengintip kekamarku dgn penuh harapan dan ribuan bisikan doa,,,

Bahkan ketika pesawatku sudah siap landas, ternyata ibu dan ayah blm juga pulang, dgn alasan "ayah dan ibu masih menunggu dan tdk akan akan pulang, hingga pesawatmu telah tak terlihat lagi dari bawah sini, nun".

Ibu, ibu, ibu, ayah..
Jazaakumullahu khoiron, sejak itulah ntah bgmn saya bisa kehilanganmu..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun