Tantangan pelayanan kesehatan di Krayan terlihat nyata dalam berbagai peristiwa memilukan. Beberapa pasien tidak dapat mencapai rumah sakit atau bahkan puskesmas di Krayan karena kondisi jalan yang sangat buruk dan terbatasnya sarana transportasi. Hal ini membuat pasien tidak mendapat penanganan tepat waktu sehingga meninggal di perjalanan. Selain itu, pernah terjadi peristiwa jenazah yang harus dibopong secara bergantian oleh keluarga dan warga setempat karena kendaraan tidak bisa melewati jalan yang rusak parah. Kisah nyata ini menggambarkan betapa besar tantangan pelayanan kesehatan di daerah perbatasan. Di tengah kondisi demikian, peran agama, moral, dan etika menjadi pendorong utama bagi tenaga kesehatan untuk tetap tabah, peduli, dan berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Kesimpulan dan Penutup
   Agama, moral, dan etika memiliki peran fundamental dalam pelayanan keperawatan kesehatan di Krayan. Ketiganya bukan hanya pedoman, tetapi juga kekuatan yang menopang perawat dalam menghadapi keterbatasan wilayah perbatasan. Dengan menjunjung tinggi nilai agama, moral, dan etika, pelayanan kesehatan di Krayan dapat tetap bermartabat, manusiawi, serta memberikan manfaat maksimal bagi kesejahteraan masyarakat. Berita tentang pasien yang tidak sempat mendapat pelayanan medis hingga jenazah yang harus dibopong karena akses jalan yang buruk adalah pengingat nyata pentingnya solidaritas kemanusiaan dan komitmen moral dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang adil.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI