Mohon tunggu...
Ainun Jariyah
Ainun Jariyah Mohon Tunggu... Guru - Berkarya terus. Terus berkarya

Jadilah manusia yang bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Resep Mengajar yang Asik

13 November 2019   12:16 Diperbarui: 13 November 2019   12:16 2
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dengan memiliki gelar yang sukses menjadi guru dan bersandang gelar sarjana, itu tidak cukup sampai disitu, apalagi telah memiliki sertifikasi guru profesional. Tidak semua bisa mengajar sehingga kelas menjadi asik, peserta didik senang saat belajar. Hal itu pasti ada cara atau metode yang harus diterapkan oleh pengajar. Metode ini juga digunakan dan dipraktekkan oleh Rasulullah SAW.

Pada zaman Rasulullah, faktor ini menjadi salah satu faktor penting kejayaan pendidikan Rasulullah SAW. Karena beliau menjadi salah satu faktor penting kejayaan pendidikan dengan cara menjadi tauladan umat nya. Tentu guru yang baik bagi peserta didik adalah yang seharusnya menjadi teladan atau contoh yang baik bagi peserta didiknya. Mulai dari tindakan, ucapan, maupun tata Krama yang baik.

Nio Gwan Chung (Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec) dalam bukunya Muhammad SAW The Super Leader Super Manager menuliskan 20 metode dan teknik pengajaran sebagai 'holistic learning methods', yaitu :

 1. Learning conditioning (meminta diam untuk mengingatkan, menyeru secara langsung dan perintah untuk menyimak dan diam dengan cara tidak langsung);
 
2. Active interaction (interaksi pendengaran : teknik berbicara, tidak bertele-tele pada ucapan dan tidak terlalu bernada puitis, memperhatikan intonasi, diam sebentar ditengah-tengah penjelasan; interaksi pandangan : eye contact dalam mengajar, memanfaatkan ekspresi wajah, tersenyum);
3. Applied-learning (metode praktikum yang diterapkan oleh guru dan yang dilakukan oleh siswa);

 4. Scanning and levelling (memahami siswa secara individu sesuai tingkat kecerdasannya);

 5. Discussion and feed-back (metode yang logis dalam memberikan jawaban dan membuat contoh sederhana yang mudah dipahami);

 6. Story telling (bercerita);

 7. Analogy and case study (memberikan perumpamaan dan studi kasus nyata di sekitar kehidupan);
 8. Teaching and Motivating (meningkatkan gairah belajar dan rasa keingintahuan yang tinggi);

 9. Body language (membuat penyampaiannya bertambah terang, lebih pasti dan jelas; menarik perhatian pendengar dan membuat makna yang dimaksud melekat pada pikiran; mempersingkat waktu);

 10. Picture and graph technology (penjelasan diperkuat dengan gambar atau tulisan);

 11. Reasoning and argumentation (mengungkapkan alasan akan memperjelas sesuatu yang sulit dan berat agar dipahami oleh siswa);
12. Self reflection (memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab sendiri suatu pertanyaan agar siswa dapat mengoptimalkan kerja otak dan mengasah pikiran);

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun