Mohon tunggu...
Ainun Ulfa
Ainun Ulfa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ajaran Dasar Teologi Mu'tazilah

3 Oktober 2018   21:57 Diperbarui: 12 Oktober 2018   13:25 9359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Manusia Mu'tazilah, melakukan dan menciptakan perbuatannya sendiri terlepas dari kehendak dan kekuasaan Tuhan, baik secara langsung maupun tidak. Manusia benar-benar bebas untuk menentukan pilihan perbuatannya baik atau buruk. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa Tuha hanya menyuruh dan menghendaki yang baik, bukan yang buruk. Adapun yang disuruh tuhan pastilah baik dan yang dilarang-Nya tentulah buruk.

Berbuat baik dan terbaik

Kewajiban Tuhan untuk berbuat baik, bahkan terbaik bagi manusia. Tuhan tidak mungkin jahat dan aniaya karena akan menimbulkan kesan bahwa Tuhan penjahat dan penganiaya, sesuatu yang tidak layak bagi Tuhan. Jika Tuhan berlaku jahat kepada seseorang dan berbuat baik kepada orang lain berarti ia tidak adil.

Mengutus Rasul

Mengutus Rasul kepada manusia merupakan kewajiban Tuhan karena alasan-alasan berikut ini.

Tuhan wajib berlaku baik kepada manusia dan hal itu tidak dapat terwujud, kecuali dengan mengutus Rasul kepada mereka.

Al-Quran secara tegas menyatakan tuhan untuk memberikan belas kasih kepada manusia (Q.S. Asy-Syu'ara' 26:29). Cara yang terbaik untuk maksud tersebut adalah dengan pengutusan Rasul.

Tujuan diciptakannya manusia untuk beribadah kepada-Nya, agar tujuan tersebut berhasil, tidak ada jalan lain selain mengutus rasul.

Al-Wa'd wa Al-Wa'id

Ajaran ini erat hubungannya dengan kedua ajaran diatas. Al-Wa'd wa Al-Wa'id berarti janji dan ancaman. Tuhan yang Maha Adil dan Maha Bijaksana, demikian kata Mu'tazilah, tidak akan melanggar janji-Nya. Perbuaatan Tuhan terikat dan dibatasioleh janji-Nya. Janji Tuhan untuk meemberi pahala masuk surga bagi yang berbuat baik dan mengancam dengan  siksa neraka atas orang yang durhaka pasti terjadi, begitu pula janji Tuhan untuk memberi pengampunan pada orang yang bertaubat nasuha pasti benar adanya.

Memberikan pahala bagi orang yang berbuat baik dan dosa bagi oraang yang durhaka tidak dapat ditawar-tawar lagi oleh Tuhan karena sudah dijanjikan. Ini sesuai dengan prinsip keadilan. Jelasnya, siapapun berbuat baik akan dibalas dengan kebaikan, siapapun berbuat jahat akan dibalas dengan siksa yang sangat pedih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun