Mohon tunggu...
Faridilla Ainun
Faridilla Ainun Mohon Tunggu... Human Resources - Ibu-ibu kerja

Ibu yang suka ngaku Human Resources Generalist dan masih belajar menulis. https://fainun.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Keliling Dunia dengan Kartu Pos Bersama Kompasianer dan Playdate Palembang

28 Februari 2019   08:53 Diperbarui: 28 Februari 2019   09:15 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rp 7.000,-

Amerika

Rp 8.000,-

Perangko sudah ditempel, selanjutnya kita bisa menulis pesan. Kartu pos terdiri dari dua sisi. Sisi pertama berupa gambar dan sisi lainnya adalah tempat kita menempelkan perangko, menulis alamat, dan menulis pesan. Karena kartu pos bisa digunakan untuk berkirim kabar, kita bisa bebas menuliskan pesan kepada orang yang dituju.

Lalu, kita juga harus menuliskan alamat tujuan ke mana kartu pos akan dikirimkan. Oh iya, tujuan harus lengkap ya mulai dari nama penerima, alamat tujuan (terdiri dari nama jalan, nama bangunan, nomor unit, rt/rw, kecamatan, kota, dan kode pos). Kode pos adalah angka yang mempermudah proses pemilahan surat atau pengiriman surat.

Kartu pos sudah siap, saatnya datang ke kantor pos untuk mengirimkannya.

Apa asyiknya sih berkirim kartu pos?

Kalau saya sendiri yang pernah mendapatkan kartu pos unik tentu senang karena bisa mendapat kartu pos yang unik dari Jepang. Tapi tentu bertanya-tanya, kenapa ya masih ada yang melakukan kegiatan bertukar kartu pos sampai saat ini? Om Nduut bercerita bahwa dari kartu pos, ia menemukan banyak keseruan antara lain:

  • Mendapatkan banyak teman baru
    Kita bisa mempunyai banyak teman dari kartu pos. Ada kok komunitas kartu pos baik di Indonesia maupun seluruh dunia. Untuk berkirim kartu pos pertama kali, kita bisa mencari alamat postcrosser lain melalui web postcrossing.com. Bisa jadi setelah memulai bertukar kartu pos lama-lama kita menjadi teman.
  • Dapat mengoleksi tema yang disukai
    Tentunya kita punya kegemaran tersendiri. Ada yang suka geografi, keunikan negara, tokoh kartun atau tokoh dunia, bunga dan tumbuhan, dan sebagainya. Kita bisa mengoleksi kartu pos dengan tema yang disukai.
  • Menambah wawasan
    Dari kartu pos, kita bisa tahu banyak pengetahuan baru. Kartu pos ada yang mengambarkan ikon suatu negara. Kita pun jadi tahu bentuk Menara Eiffel di Paris misalnya atau hewan-hewan yang ada di Australia ketika menerima kartu pos dari Australia. Banyak hal baru yang bisa didapat ketika menerima kartu pos.
  • Meningkatkan kreatifitas
    Nah, ada pula orang yang gemar mengirimkan kartu pos namun membuat sendiri. Dengan membuat kartu pos sendiri, kita bisa mengasah kreatifitas. Mau menggambar, menempel, atau apapun bisa di atas selembar kartu pos.
  • Mengasah kemampuan bahasa asing
    Nah, kartu pos kan bisa digunakan untuk berkirim pesan. Kalau kita mendapat kartu pos dari negara lain, tentu kita ingin bisa membaca pesannya kan? Itulah pentingnya belajar bahasa asing. Begitu pula kalau  ingin mengirim pesan ke orang lain di luar negeri, kita kan berusaha untuk mengirim dengan bahasa yang mudah dimengerti mereka (paling tidak Bahasa Inggris). Dengan begitu kita juga jadi belajar bahasa asing kan?

Anak-anak pun bisa melihat beragam kartu pos yang dikoleksi Om Nduut. Ada dua atau tiga map besar kartu pos dari 165 negara yang telah disusun rapi. Ada pula kartu pos yang unik seperti kartu pos 5D bergambar hewan, kartu pos berbentuk kepala Detektif Conan, dan lainnya. Selain mengoleksi kartu pos, kita juga bisa mengoleksi perangko.

Menghias Kartu Pos dan Mengirim Kartu Pos

Seperti yang sudah dibilang sebelumnya bahwa kita bisa membuat kartu pos sendiri, anak-anak pun diajak berkreasi dari selembar kartu pos polos yang telah disediakan. Anak-anak bisa menulis, melukis, atau menempel sticker maupun gliter di kartu pos.

Selanjutnya, panitia juga membagikan kartu pos dengan tema Palembang kepada peserta yang hadir ditambah perangko prisma Rp 3.000,- bergambar logo Kompasianer Palembang. Sebelumnya, para orang tua diminta menuliskan alamat anak dan saling bertukar dengan alamat anak lainnya. Nantinya anak-anak diminta mengirimkan kartu pos melalui kantor pos. Saya sendiri belum mengajak Mahira karena memang rencananya hari Sabtu baru ke kantor pos sekaligus ke calon sekolahnya si anak.

https://youtu.be/PFNJcAFebvc

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun