Mohon tunggu...
Asep Nahrul
Asep Nahrul Mohon Tunggu... -

Santri Salapp berpeci miring masuk kampus sambil make sarung ...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Agama di Zaman Analitik? What Should We Do?

19 Februari 2014   06:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:41 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dunia kita saat ini memaksa kita  untuk setidaknya melontarkan suatu pertanyaan: "kenapa bisa begitu ?" "apa iya ?", "masa sich ?", de el el ____, termasuk dalam masalah hak paten dogma-dogma agama. Saya bukan provokasi, tapi ini memang salah satu fenomena dari fakta objektif yang ada sekarang.

Simaklah petuah dari Sayyid Murtadha Muthahhari dalam kitab al-'Adl al-Ilahy, hlm 13 :

هل نقابل هذه الشكوك و التساؤلات التي تبلغ احيانا حد الافراط بالأسف والضبق و روح التشاؤم ؟

كلا ... انني لا اعتقد بأنها تدعو الى الحزن, لأن الشك مقدمة لليقين و السؤال مقدمة للوصول الى النتبجة والاضطراب مقدمة للاستقرار. ان الشك لمعبر رائع بقدرما هو منزل سيئ

" Apakah kita akan menghadapi segenap keraguan dan pertanyaan yang terkadang mencapai tingkat ekstrem ini dengan perasaan yang putus asa, sesak nafas dan pesimistis ?

Tidak .. aku tidak percaya bahwa keraguan itu selalu menyedihkan. Sebab keraguan adalah permulaan menuju keyakinan, pertanyaan adalah permulaan menuju kesimpulan yang tepat, dan kegelisahan adalah permulaan menuju ketentraman.

Keraguan adalah jembatan yang indah, sekalipun ia juga merupakan tempat tinggal yang buruk "

So ... what is this thing that makes the bridge of real faith seems a worst nightmare ?

Itu karena apatisme para sesepuh, yang harusnya mengayomi dan membimbing ade-adenya,bukannya malah menghindar bahkan mencaci dengan tuduhan yg sinis sebagai generasi yang outlaw muslim lah, ato anti-Islam message _____ ???? .....

Sekali lagi, ini adalah fakta objektif yang niscaya, bukankah Nabi Yunus juga "ditegur" oleh Allah karena berputus asa dalam berdakwah ? .....

So .. let's duit tugeder

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun