Dunia kita saat ini memaksa kita  untuk setidaknya melontarkan suatu pertanyaan: "kenapa bisa begitu ?" "apa iya ?", "masa sich ?", de el el ____, termasuk dalam masalah hak paten dogma-dogma agama. Saya bukan provokasi, tapi ini memang salah satu fenomena dari fakta objektif yang ada sekarang.