Jika berbicara study tour, mengingatkan  saat masih duduk di bangku SMA. Kegiatan tersebut sangat berarti bagi saya, belajar sambil menikmati  keindahan alam. Study tour tersebut juga  merupakan  pembelajaran di luar kelas yang berhubungan dengan mata pelajaran tertentu. Â
Sejak terjadinya  kecelakaan yang menimpa siswa SMK lingga Kencana, study tour menjadi perbincangan hangat  antara pro dan kontra yang termuat di berbagai media. Bincang-bincang pun berlanjut di lingkungan kerja. Saya penasaran kepada kawan-kawan guru dan mengajukan pertanyaan, "Saat SMA apakah kalian pernah mengikuti study tour."  Ternyata mereka menjawab, "Tidak pernah"
SMA yang ada di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (Sampit)  tidak pernah terdengar adanya study tour dan guru-guru saya sebagian besar alumni SMA tersebut. Malah yang  marak adalah kegiatan rekreasi perpisahan kelas 6 di sekolah dasar yang hampir semua sekolah setiap tahun melaksanakan. Tempat rekreasinya pun tidak terlalu jauh dari sekolah,  jarak tempuh antara 30 - 40 km dengan biaya yang sangat terjangkau.Â
Pengalaman  saat Study tourÂ
 Saya merupakan alumni SMAN 1 Durenan Kabupaten Trenggalek lulus tahun 1990.  Saat itu study tour merupakan agenda rutin yang dilakukan pada mata pelajaran tertentu.  Sebanyak 2 kali study tour dilaksanakan yakni di kelas 1  (mata pelajaran Kesenian)  dan di kelas 2 (pelajaran biologi).  Oleh karena berkaitan mata pelajaran study tersebut hanya didampingi oleh wali kelas.Â
Study tour  pertama  dengan melakukan  kunjungan ke  Candi  Penataran  yang terletak di Kabupaten Blitar  dan sekaligus ke makam Bung Karno.  Study tour tersebut diikuti oleh semua siswa kelas 1 yang terdiri dari empat kelas dan didampingi oleh beberapa guru.  Jarak Trenggalek - Blitar  sekitar 40 km sehingga dengan menggunakan bus  tidak memerlukan waktu yang lama. Â
Banyak aktifitas saat melakukan study tour, begitu sampai ditempat tujuan kami sudah disambut oleh  pemandu wisata sebagai Nara sumber. Memang hal tersebut juga sudah ada koordinasi dengan pihak sekolah. Kami secara berkelompok mengamati situs bersejarah tersebut. Bangunan candi  kaya akan relief  dan dan arca, yang kemudian  pemandu  memberi penjelasan satu persatu. Sudah barang tentu kami selalu siap sedia buku catatan dan pulpen, karena pada ujungnya nanti membuat laporan.  Setelah mencari informasi tentang hal yang berhubungan dengan keberadaan Candi Penataran, baru siswa diberi kebebasan menikmati suasana keindahan lokasi  sebagai wahana  rekreasi
Study tour yang kedua  di saat kelas 2 SMA  dengan menempuh perjalanan yang agak lama yakni sekitar 3-4 jam  menggunakan  bus wisata.  Kota Malang merupakan tujuan kunjungan dengan sasaran balai pembibitan anggrek dan kedelai. Kegiatan  ke balai pembibitan tersebut  hanya diikuti oleh kelas saya dengan  didampingi  oleh guru Biologi  yang  sekaligus sebagai wali kelas. Lagi-lagi pemandu  sudah siap sedia  sebagai narasumber sehingga kami pun seperti anak kuliahan. Kami  mendapatkan materi  dan  penjelasan -penjelasan tentang proses  sambil melakukan pengamatan  di beberapa lokasi.Â
Untuk menghilangkan kepenatan ada Kegiatan lanjutan  yakni mengunjungi tempat wisata Purwodadi. Ditempat ini lokasinya  sangat luas dan pemandangan sungguh menakjubkan. Apalagi selama ini saya tidak pernah keluar kota  sehingga perjalanan ini sangat menyenangkan.Â