Mohon tunggu...
Aina Awliya
Aina Awliya Mohon Tunggu... Freelancer - Logician

Seorang blogger dan lulusan bahasa yang dilematis, hobi menjadikan tulisan sebagai pelarian. Senang membahas tentang women empowerment dan pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Spider-Man: No Way Home" Bukan Film Terbaik Jika Tanpa Sentuhan Nostalgia

26 Desember 2021   17:00 Diperbarui: 28 Desember 2021   20:03 2158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spider-Man: No Way Home. Sumber: Marvel Entertainment

Beberapa dialog humor dan callback yang disisipkan pun sesekali membuat seisi studio terkikik geli, walau ada juga beberapa guyonan yang sebetulnya tidak terlalu penting dimasukan pada situasi tertentu. 

Penulis seolah ingin mengajak penonton bernostalgia dengan memanfaatkan setiap momen di dalam film. Yah, tentu saja, kapan lagi kita bisa melihat bintang-bintang Spider-Man dari ketiga franchise ini berinteraksi dalam satu frame, bukan?

No Way Home sekadar film nostalgia? 

Para villain | Source: IMDb
Para villain | Source: IMDb

Lalu, apakah dengan plot dan semua kejutan dalam Spider-Man: No Way Home menjadikan film ini sebagai film Spider-Man terbaik sepanjang masa? 

Untuk spider-verse live-action ya, namun sebagai film yang berdiri sendiri secara utuh saya rasa film ini masih kalah beberapa poin dari film-film sebelumnya yang lebih kaya akan pesan moral dan pendalaman karakter, pun dalam hal sinematografi.

Menurut saya No Way Home tidak lebih dari sekadar ajang nostalgia dan film perayaan untuk dua puluh tahun perjalanan Spider-Man di industri perfilman, meski hal ini tidak lantas menjadikannya film medioker. 

Buktinya, sampai minggu pertama penayangan, Spider-Man: No Way Home menjadi satu-satunya film di tahun 2021 yang mencapai keuntungan sebesar Rp 14 triliun. Angka yang fantastis!

Satu hal yang sangat saya suka dan mengharukan dari ending film ini adalah bagaimana Peter Parker akhirnya berhasil menemukan arti sesungguhnya sebagai Spider-Man, bahwa dengan kekuatan yang besar, kini teriring pula tanggung jawab yang besar di pundaknya seorang diri.

Kevin Feige dan Amy Pascal sukses membuat kita menerka-nerka akan seperti apa kehidupan Peter Parker dalam trilogi berikutnya. Film ketiga ini tentu menjadi titik permulaan yang bagus yang akan membuat penonton dapat lebih terikat dengan aksi Peter Tom Holland kedepannya, yakni Peter Parker versi lebih dewasa yang sepenuhnya terlepas dari bayang-bayang Stark Industry.

Apakah Spider-Man: No Way Home pantas menjadi comfort movie berikutnya yang wajib ditonton berulang-ulang? Definitely! Pastikan kamu menontonnya di bioskop-bioskop kesayangan, ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun