Mohon tunggu...
Aiman Witjaksono
Aiman Witjaksono Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan TV

So Called Journalist

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Operasi Rahasia di Balik Rusuh 22 Mei

5 Juni 2019   22:17 Diperbarui: 5 Juni 2019   22:27 2108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Menariknya saat pembagian amplop ini, sejumlah pemuda lain yang ternyata berada di sekitar lokasi itu, mendekat dan menerima amplop. Setelah menerima pembagian amplop mereka langsung berlari menuju pusat demo di Kantor Bawaslu. 

Dan jika kita kembali ke peristiwa 22 mei, kita ingat bahwa ada kerusuhan besar kedua di Bawaslu dan Jalan Wahid Hasyim yang masih satu lingkungan dengan Bawaslu sekitar pukul 2 dinihari. 

Persis di waktu setelah pengerahan dan pemberian amplop ini. Kedua massa ini, masih diselidiki, apakah terkait hanya dengan kelompok Preman Bayaran, atau ada kaitan juga dengan Kelompok Radikal.

HASIL KONFIRMASI KE POLISI
Saya konfirmasi terkait hal ini ke Karopenmas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, yang membenarkan, "betul, mereka melakukan pengerahan massa menggunakan mobil ambulans. 

Ada pula dari kelompok massa yang menggunakan kereta api melalui stasiun Tanah Abang. Oleh karenanya, saat kerusuhan Stasiun Tanah Abang, sempat kami tutup, untuk memblokade gerakan mereka," kata Dedi kepada saya.

Sementara satu kelompok lainnya yang diduga menggunakan senjata api, dan beberapa diantaranya sudah ditahan, memiliki tujuan yang berbeda. Tujuannya adalah mencari martir untuk dilumpuhkan. Informasi ini kemudian akan disebar melalui media sosial (whatsapp, instagram, facebook, dan lainnya). 

Penyebaran informasi soal martir ini ditujukan untuk dibumbui dengan kalimat yang tak sesuai fakta (HOAKS) disertai dengan foto yang mengenaskan, untuk memancing dan berpotensi membakar massa yang akan berdemo siang hari nantinya di depan kantor Bawaslu, Jakarta pada 22 Mei 2019.

PENYITAAN SENAPAN SERBU MILITER UNTUK AKSI 22 MEI
Sebelumnya Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian dalam jumpa pers menunjukkan adanya dugaan penyelundupan senjata jenis senapan serbu M4, yang merupakan versi ringkas dari senapan serbu M16 buatan Amerika Serikat, yang diduga akan digunakan oleh penembak jitu saat aksi 22 mei, untuk menciptakan martir. 

Beberapa hari sebelumnya, POM TNI juga menangkap seorang Prajurit aktif TNI berpangkat Prajurit Kepala (Praka), dan juga seorang Purnawirawan Jenderal, yang ditangkap terkait dengan dugaan kepemilikan ilegal dan penyelundupan senjata api.

"Intelijen kita telah menangkap upaya penyelundupan senjata. Orangnya ini sedang diproses. Tujuannya pasti untuk mengacaukan situasi," ujar Moeldoko di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (20/5/2019) yang dikutip dari Kompas.com.

Sementara Kapuspen TNI Mayjen Sisriadi, mengatakan, pada Senin (20/5/2019) malam, penyidik dari Mabes Polri dan POM TNI telah melakukan penyidikan terhadap oknum yang diduga sebagai pelaku. Penyidikan dilakukan di Markas Puspom TNI, Cilangkap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun