Mohon tunggu...
Aiman Witjaksono
Aiman Witjaksono Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan TV

So Called Journalist

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kejanggalan Kematian Sang Mantan Wakapolda

26 Maret 2018   22:57 Diperbarui: 28 Maret 2018   01:55 2643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kompas.tv

Masuk Pekan ke-empat, belum ada tanda -- tanda sedikitpun terkait dengan penyebab kematian mantan Wakil Kepala Polda Sumatera Utara, Kombes Pol (Purn) Agus Samad, yang hampir sebagian kariernya dihabiskan di dunia intelijen. 

Polisi sampai saat ini masih menyatakan kemungkinan tewasnya Agus Samad fifty-fifty, antara dibunuh atau bunuh diri.

Penyelidikan Setiap Hari

Penyelidikan polisi terus dijalankan. Selama 3 hari saya berada di Malang, Jawa Timur, setiap hari saya mendapat informasi dari Satpam yang berada di Kompleks Perumahan tempat kejadian perkara, selalu ada Polisi yang selama beberapa saat melakukan penyelidikan di TKP, rumah mantan wakapolda Sumatera Utara, Kombes Pol (Purn) Agus Samad. 

Meski sampai kini belum menemukan titik terang. Tak kurang dari 20 saksi telah diperiksa, dan salah satu yang paling banyak diperiksa adalah dari pihak internal keluarga korban.

Lulusan Akabri 1970

Saya mencatat ada sejumlah kejanggalan pada kematian lulusan Akabri 1970-bersama dengan nama -- nama besar seperti, Menko Kemaritiman Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, Gubernur Lemhanas Letjen (Purn) Agus Widjojo, Mantan KSAD Jenderal (Purn) Subagyo HS, Mantan Ketua KPK Irjen (Purn) Taufiequrachman Ruki, dan Mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Suroyo Bimantoro. 

Ada 3 setidaknya, data yang saya dapati dan telah saya konformasi ke pihak kepolisian. Bahwa ada Racun Serangga, Silet, dan Korban dalam posisi tertelungkup di halaman belakang rumah, tanpa ada ceceran darah. Saya akan bahas satu persatu.

Tiga Kejanggalan Kematian

Polisi dalam penyelidikannya menemukan ada racun serangga yang mulanya dikira dikonsumsi oleh korban. Sebab, di rongga mulut korban, terdapat cairan racun serangga ini. Tapi hasil pusat laboratorium forensik (labfor) Mabes Polri menyimpulkan, bahwa korban Agus Samad, bukan tewas akibat meminum racun serangga. Pasalnya cairan racun serangga tidak masuk ke dalam perut, hanya berada di sekitar mulut korban. Mengapa ini bisa terjadi, belum terjawab hingga kini.

Kedua, silet. Silet ini seolah akan digunakan untuk bunuh diri. Tetapi lagi lagi, dari hasil pemeriksaan Labfor, menyimpulkan, bahwa kematian korban bukan disebabkan oleh luka pada silet. Meskipun ditemukan banyak kucuran darah di ruang tengah rumah, dan darah tersebut dipastikan adalah darah dari korban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun