Mohon tunggu...
Aiman Witjaksono
Aiman Witjaksono Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan TV

So Called Journalist

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Membayangkan Jakarta saat Asian Games

17 Desember 2017   22:24 Diperbarui: 18 Desember 2017   15:15 2682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan yang mencengangkan, renovasi besar ini meninggalkan barang-barang lama. Hampir keseluruhannya berusia 55 tahun, persis saat dibangun pertama kali jelang perhelatan olahraga terbesar se-Asia, Asian Games ke-4 tahun 1962 di Jakarta. Dibangun oleh teknisi dan material dari Uni Soviet, terlihat dari sejumlah barang peninggalan yang masih memiliki aksara Rusia tanpa ada bahasa yang lain. 

Memang tak banyak yang tahu, jika tidak ada Asian Games ke-4 tahun 1962, bisa jadi Indonesia tidak punya Gelora Bung Karno, tidak ada siaran perdana TVRI kala itu, dan kawasan Sudirman-Thamrin serta Bundaran HI yang jadi pusat kota Jakarta, hingga saat ini. Dalam perhelatan olah raga besar, selalu ada Revolusi yang dilakukan. Saat Olimpiade di Jepang pada 2020 mendatang misalnya, Jepang sudah woro-woro akan memunculkan teknologi seluler 5G, pertama kali.

Terkait GBK,  saya akan tunjukkan detil di Program AIMAN yang akan tayang malam ini, Senin, pukul 8 malam di KompasTV. Tetapi tunggu!

"Ruang Tamu" Indah, yang Lain?

Semua yang ditampilkan di atas adalah "ruang tamu" kita. Ada ungkapan terkenal yang pertama kali disampaikan mendiang mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew. Ia mengungkapkan jika ingin sukses menerima tamu dari luar negeri, maka ada 3 hal yang perlu diperhatikan; pertama Halaman Depan, Kedua Ruang Tamu, dan Ketiga Toilet.  

Lalu apa kabar Halaman Depan alias bandara saat ada tambahan puluhan ribu orang datang dalam waktu bersamaan, bagaimana transportasi yang mengantarkan mereka? Bagaimana pula pengaturan di sana?   Dan terakhir Toilet kita!


Seberapa bersih dan wangi, akan terus diingat puluhan ribu orang dari puluhan negara yang akan bertandang.  Semoga kekhawatiran dalam tingkat kenyamanan "minimal" ini akan terjawab secepatnya.

Saya Aiman Witjaksono, Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun