Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Darurat Udang Nasional atau Darurat Kredibilitas?

17 Oktober 2025   18:16 Diperbarui: 17 Oktober 2025   18:16 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi udang. (via Kompas.id)

Beberapa waktu lalu saya membaca kabar yang bikin geleng kepala. Udang dari Indonesia ditolak masuk ke Amerika karena terkontaminasi zat radioaktif.

Awalnya saya kira ini kasus sekali lewat. Semacam kesalahan teknis yang cepat beres.

Tapi makin lama, terasa jelas ini bukan cuma soal udang. Ini menyentuh hal yang jauh lebih besar. Kredibilitas kita sebagai bangsa di mata dunia.

Jujur, saya bertanya-tanya. Bagaimana mungkin sesuatu yang masuk ke rantai makanan bisa terpapar. Produk itu bahkan kita ekspor ke negara lain. Zatnya adalah cesium-137 yang berbahaya.

Ini insiden tunggal, atau ada masalah yang lebih sistemik dan luput dari pengawasan?

Dua Komoditas, Satu Masalah Sistemik

Ternyata bukan hanya udang. Tak lama setelah isu ini merebak, cengkeh dari wilayah lain juga ditemukan mengandung cesium-137. Malah kadarnya lebih tinggi.

Kita bicara dua komoditas berbeda, dari dua provinsi berbeda, tetapi berbagi masalah yang sama. Paparan radioaktif.

Kalau kejadian ini hanya di satu pabrik, mungkin bisa disebut kecelakaan. Sayangnya, tanda-tandanya lebih dari itu.

Ini alarm keras bahwa ada celah besar dalam sistem pengawasan kita. Asal kontaminasi tidak jelas. Skala sebarannya pun belum kita tahu.

Apa lagi yang sudah terpapar tapi belum terdeteksi? Dalam konteks keamanan pangan global, ketidaktahuan justru paling berbahaya.

Mungkin ada yang berpikir, “Sudahlah, nanti juga sanksinya dicabut.” Masalahnya tidak sesederhana itu. Kerugian ekonomi bisa dikejar kembali. Reputasi berbeda cerita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun