Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Setahun Prabowo-Gibran: Uang Menipis, Aspirasi Terus Ditepis?

15 Oktober 2025   17:54 Diperbarui: 15 Oktober 2025   19:07 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diskon itu membuat biaya token listrik saya kecil. Terutama tagihan prabayar Februari dan Maret.

Katadata mencatat bahwa diskon listrik ini menjadi salah satu penyebab deflasi pada Februari 2025. DImana tarif listrik menyumbang deflasi 0,67 % (Katadata / BPS, 3 Maret 2025).

Namun program itu berhenti setelah dua bulan. Dampaknya mulai April, tagihan listrik kembali membebani tanpa jeda istirahat.

Bagi kelas menengah seperti saya, diskon ini memberi jeda napas kecil dalam rutinitas menekan pengeluaran.

-

Setiap tahun ajaran baru selalu membawa kejutan biaya ekstra. Buku, seragam, iuran paguyuban, les tambahan.

Kontan memproyeksikan bahwa biaya pendidikan akan terus mendorong inflasi pada Agustus dan September 2025 (Kontan, 2 Agustus 2025). 

BPS melaporkan bahwa di Juli 2025, inflasi kelompok pendidikan (month to month) 0,82 persen. Menyumbang inflasi nasional 0,05 persen (ANTARA, laporan BPS Juli 2025). 

Di April 2025, sektor pendidikan mencatat inflasi tahunan 1,88 persen (GoodStats / BPS, 2025).

Bila orang tua harus menambah anggaran untuk sekolah anak. Maka belanja harian lainnya. Seperti lauk pauk dan bahan bakar akan tertekan. Orangtua kelas menengah akan dipaksa memilih. Antara kebutuhan sekolah dan kebutuhan makan pokok.

-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun