Dalam hitungan menit, akun berpindah tangan. Social engineering terjadi di mana-mana, terutama pada pengguna yang belum paham.
Di titik ini, kelengahan manusia menjadi benteng terakhir yang paling rapuh.
Sudut pandang kita perlu disesuaikan. Enkripsi ujung ke ujung itu hebat, dan ya, ia menghalangi penyadapan massal.
Hanya saja, enkripsi bukan perisai mutlak. Keamanan digital adalah tanggung jawab bersama.
Teknologi yang kuat diperlukan, begitu juga kebiasaan pengguna yang benar. Jaga perangkat tetap mutakhir, aktifkan verifikasi dua langkah, dan waspada terhadap segala bentuk penipuan.
Kesadaran pengguna sama pentingnya dengan algoritma enkripsi yang melindungi pesan.
***
Referensi:
- Keepnet Labs. (t.t.). WhatsApp Hacking Methods 2025 & How to Protect Your Account. Diakses dari https://keepnetlabs.com/blog/whats-app-hack-threats-and-protection-strategies
- ResearchGate. (t.t.). Security Analysis of the WhatsApp End-to-End Encrypted Backup Protocol. Diakses dari https://www.researchgate.net/publication/373000639_Security_Analysis_of_the_WhatsApp_End-to-End_Encrypted_Backup_Protocol
- SBA Research. (2025). Gabriel Gegenhuber @ DEF CON 33. Diakses dari https://www.sba-research.org/2025/08/13/gabriel-gegenhuber-def-con-33/
- The Hacker News. (2025). Meta Confirms Zero-Click WhatsApp Spyware Attack Targeting 90 Journalists, Activists. Diakses dari https://thehackernews.com/2025/02/meta-confirms-zero-click-whatsapp.html
- USENIX. (t.t.). Prekey Pogo: Investigating Security and Privacy Issues in WhatsApp's Handshake Mechanism. Diakses dari https://www.usenix.org/system/files/woot25-gegenhuber.pdf
- arXiv. (t.t.). Session: End-To-End Encrypted Conversations With Minimal Metadata Leakage. Diakses dari https://arxiv.org/html/2002.04609v3
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI