Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Majalah Lentera UKSW Dibredel Setelah Bongkar Pembantaian Keji 1965?

8 Oktober 2025   05:00 Diperbarui: 27 September 2025   20:44 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkara ini bukan cuma soal nasib sebuah majalah. Ia memantulkan bagaimana kontrol sosial bekerja. "Hantu" anti-komunisme masih dipakai sebagai alat politik yang efektif.

Rektorat UKSW mungkin menghadapi tekanan dari luar, tapi respons AJI dan Dewan Pers jelas. Sebagai upaya mengungkap kebenaran sejarah 1965 adalah bagian sah dari kerja jurnalistik.

Kasus Lentera mengingatkan bahwa kebebasan pers di Indonesia tetap perlu dibela. Terutama ketika menyentuh isu-isu yang bertabrakan dengan narasi Orde Baru.

***

Referensi:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun