Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Yang Tak Terlihat Saat Kita Dipindah Tugas

26 September 2025   17:00 Diperbarui: 26 September 2025   14:08 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi karyawan. (nakaridore/Freepik via Kompas.com)

Suatu hari, saya diberi tanggung jawab mengelola laporan monitoring yang cukup kompleks.
Secara teknis bikin pusing. Tapi anehnya, saya malah merasa bersemangat lagi.
Ada kepuasan yang sudah lama hilang. Perasaan kalo saya ternyata masih bisa. Dalam menyelesaikan sesuatu yang awalnya saya kira tidak mampu.

Ini jadi titik balik kecil.
Bukan berarti semuanya langsung mulus. Tapi pelan-pelan saya percaya, bahwa perpindahan ini bukan hukuman. Tapi undangan untuk tumbuh.

Yang Saya Sadari Setelah Beberapa Bulan

Saya sadar yang berubah bukan cuma lokasi kerja.
Cara saya melihat diri sendiri juga ikut berubah.

Ternyata saya bisa beradaptasi.
Ternyata saya masih bisa belajar hal baru.
Ternyata saya tidak sekaku yang saya kira.

Yang lebih penting, saya belajar bahwa tidak semua perubahan harus dimulai dari pilihan pribadi.
Kadang perubahan datang dalam bentuk perintah. Keputusan yang tidak bisa ditolak.
Tetap bisa jadi pintu ke diri kita yang lebih dewasa.

Pindah unit mungkin tidak mengubah jalur karier saya secara drastis.
Tapi cara saya melangkah di jalur jadi berbeda.
Saya jadi lebih peka. Lebih tahan. Mungkin lebih rendah hati.

Kalau kamu sedang mengalami hal serupa. Kamu dipindah, digeser. Atau masuk ke lingkungan kerja baru. Saya cuma mau bilang. Bertahanlah.
Tidak apa-apa kalau kamu merasa aneh. Sedih, atau kesal. Karena itu memang bagian dari proses.

Cobalah sisakan ruang untuk sebuah ide. Bahwa perubahan ini ternyata sebuah hadiah dalam perjalanan karirmu.
Kadang hidup memindahkan kita bukan untuk menghukum. Tapi untuk memberi sudut pandang yang belum pernah kita lihat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun