Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Kisah Omnibus Kendaraan untuk Semua Umat Manusia

28 September 2025   23:00 Diperbarui: 25 September 2025   20:03 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah bus TransJakarta melintas di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT via Kompas.com)

Sejarah transportasi publik memang penuh cerita. Bus, khususnya, punya perjalanan panjang.

Dulu orang berjalan kaki. Yang mampu menyewa kuda. Pelan-pelan muncul angkutan umum, dan itu mengubah cara orang bergerak. Tiba-tiba perjalanan jadi lebih mudah diakses.

Pada 1662, Blaise Pascal merintis layanan angkutan umum di Paris. Ia membuat sistem yang berjalan sesuai jadwal.

Wujud awalnya berupa gerbong besar yang ditarik kuda. Satu gerbong bisa membawa 42 orang.

Kendaraan ini sudah memenuhi prinsip dasar transportasi umum: rute tetap, jadwal tetap, dan tarif terjangkau.

Desainnya masih sangat sederhana, kursinya dari kayu, atapnya terbuka. Penumpang tidak terlindungi dari panas atau hujan.

Meski begitu, gagasan Pascal menjadi fondasi penting transportasi massal. Pada awalnya, pengguna utamanya tetap kaum bangsawan.

Ketika kelas borjuis tumbuh, kebutuhan bergerak ikut meningkat. Banyak orang perlu berpindah dari pinggiran ke pusat kota. Di fase inilah kata "bus" muncul.

Asalnya dari bahasa Latin, "omnibus", yang berarti "untuk semua". Istilah ini dipopulerkan Stanislas Baudry di Nantes, Prancis, pada 1825.

Baudry punya pabrik tepung dan layanan pemandian. Karena sepi, ia memulai kereta kuda antar jemput untuk menarik pelanggan.

Layanan itu laris, membuatnya fokus ke transportasi. Ia menamai jasanya "omnibus", kendaraan untuk semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun