Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Prostitusi Pantura Lebih dari Sekedar Kemiskinan

26 September 2025   19:00 Diperbarui: 22 September 2025   13:19 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belasan PSK dan 1 lelaki hidung belang yang terjaring operasi Satpol PP menunggu proses Pengadilan tipiring. (Baktiawan Candheki via Kompas.com)

Di belakangnya ada kekerasan, tipu daya, dan risiko penyakit menular yang tinggi, termasuk ancaman nyata HIV/AIDS (Repository Syekhnurjati, 2018).

Ini bukan drama pengorbanan. Ini krisis kemanusiaan.

Pemerintah sudah berulang kali melakukan penertiban. Ada razia, ada penangkapan. Namun praktiknya tetap bertahan, bahkan makin terdesak ke ruang-ruang yang lebih tersembunyi, dan karena itu lebih berbahaya (Detik.com, 2022).

Ini menunjukkan pendekatan sapu bersih tidak menyentuh akar. Soalnya bukan semata warung di pinggir jalan.

Akar masalahnya ada pada minimnya pekerjaan layak, rendahnya tingkat pendidikan, serta sistem perlindungan sosial yang belum menjangkau mereka yang paling rentan. S

elama titik-titik itu tidak dibenahi, razia hanya jadi tontonan sesaat. Masalahnya akan kembali, mungkin dengan wajah yang berbeda.

***

Referensi:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun