Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Memahami Masuk Angin dari Sudut Pandang Budaya dan Medis

26 Agustus 2025   09:00 Diperbarui: 25 Agustus 2025   15:51 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi masuk angin dan kerokan(Siam Reflexology via Kompas.com)

Masuk angin sering dianggap penyakit sungguhan. Anggapan ini begitu lekat. Gejalanya sangat banyak.

Mulai dari pusing, mual, pegal-pegal. Juga ada perut kembung. Namun, para ahli medis punya pandangan berbeda.

Mereka menganggap masuk angin bukanlah penyakit. Fenomena ini tidak memiliki tempat di medis. Tidak ada diagnosa bernama masuk angin (Kumparan, 2024).

Gejala yang disebut masuk angin sebenarnya indikasi penyakit lain. Contohnya, rasa pusing dan mual.

Itu bisa menandakan infeksi virus. Bisa juga masalah pencernaan. Pegal-pegal dan meriang sering mengarah ke flu.

Konsep masuk angin disebut "sindrom budaya." Ini adalah kondisi yang diakui. Tetapi tidak ada di medis global.

Peneliti menemukan istilah serupa di negara lain. Contohnya di Prancis dan Vietnam.

Ini menunjukkan setiap budaya punya cara. Mereka menjelaskan rasa tidak enak badan (Cekfakta, 2024).

Sistem medis tradisional juga memainkan peran besar. Di Indonesia, kerokan metode pengobatan populer.

Menurut Didik Gunawan Tamtomo, kerokan memicu pelebaran. Pembuluh darah di bawah kulit melebar. Ini memberi sensasi hangat.

Sensasi ini membuat nyaman. Namun, sensasi ini tidak menyembuhkan masalah. Ini hanya meredakan gejala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun