Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Gowok, Kamasutra Jawa, dan Peran Perempuan Priyayi

26 Agustus 2025   01:00 Diperbarui: 24 Agustus 2025   21:56 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilihan paling rasional pada masanya. Pilihan hidup perempuan saat itu terbatas.

Menjadi gowok sukses memberinya kekuatan langka. Kekuatan itu adalah kemandirian finansial.

Juga status sosial yang sangat tinggi. Itu adalah bentuk kekuatan menentukan nasib.

Menentukan nasib di tengah sistem patriarki. Pendidikannya tidak membuatnya lari.

Justru memberinya alat menjadi lebih cerdas. Menjadi gowok yang berdaya dan berkuasa.

Penggambaran profesi gowok memicu perdebatan. Film ini bisa dituding kurang mendalam.

Kurang dalam menjelaskan teknik memuaskan istri. Film hanya menampilkannya secara simbolis.

Namun film adalah sebuah medium seni. Film bukanlah sebuah buku panduan teknis.

Pembuat film sering berbicara lewat simbol. Mereka sengaja menghindari adegan vulgar.

Detailnya diserahkan imajinasi para penonton. Judul provokatif berfungsi sebagai alat pemasaran (CNN Indonesia).

Pada akhirnya, "Gowok" harus dinilai. Dinilai berdasarkan tujuannya sebagai drama historis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun