Pilihan paling rasional pada masanya. Pilihan hidup perempuan saat itu terbatas.
Menjadi gowok sukses memberinya kekuatan langka. Kekuatan itu adalah kemandirian finansial.
Juga status sosial yang sangat tinggi. Itu adalah bentuk kekuatan menentukan nasib.
Menentukan nasib di tengah sistem patriarki. Pendidikannya tidak membuatnya lari.
Justru memberinya alat menjadi lebih cerdas. Menjadi gowok yang berdaya dan berkuasa.
Penggambaran profesi gowok memicu perdebatan. Film ini bisa dituding kurang mendalam.
Kurang dalam menjelaskan teknik memuaskan istri. Film hanya menampilkannya secara simbolis.
Namun film adalah sebuah medium seni. Film bukanlah sebuah buku panduan teknis.
Pembuat film sering berbicara lewat simbol. Mereka sengaja menghindari adegan vulgar.
Detailnya diserahkan imajinasi para penonton. Judul provokatif berfungsi sebagai alat pemasaran (CNN Indonesia).
Pada akhirnya, "Gowok" harus dinilai. Dinilai berdasarkan tujuannya sebagai drama historis.