Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sopan Santun atau Suara Lantang, Mana Jalan Demokrasi Kita?

20 Agustus 2025   13:00 Diperbarui: 18 Agustus 2025   23:21 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komika Arie Kriting saat berorasi pada demo tolak revisi UU Pilkada 2024, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2024).(KOMPAS.com/RIZKY SYAHRIAL 

Pada akhirnya, persoalan ini lebih dalam. Ini bukan sekadar perdebatan sopan santun. Ini cerminan bagaimana kita berdemokrasi. 

Fokusnya seharusnya tidak lagi pada satu hal. Bukan lagi soal bolehkah kita mengkritik. 

Fokusnya harus bergeser pada cara efektif. Bagaimana cara kritik paling efektif? Agar menghasilkan perubahan nyata. 

Bagaimana agar suara masyarakat didengar serius? Didengar oleh para pengambil kebijakan. 

Di saat sama, negara harus tetap aman. Negara harus tetap stabil tidak terpecah. 

Tantangan ini tecermin dalam banyak survei. Survei itu adalah indeks demokrasi negara. Kebebasan sipil menjadi sorotan utama. Ini menurut data dari Goodstats (2024). 

Kuncinya terletak pada dialog yang dewasa. Pemerintah wajib menyediakan ruang diskusi aman. Masyarakat perlu menyampaikan aspirasi secara bertanggungjawab.

***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun