Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Era Baru Streaming, Dulu Murah Kini Makin Memberatkan Pengguna

13 Agustus 2025   15:00 Diperbarui: 11 Agustus 2025   18:00 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi streaming film di laptop. (Shutterstock via Kompas.com)

Satu episodenya habiskan $30 juta. Dana itu untuk membayar para aktor. Juga untuk sutradara dan efek visual. Serta biaya untuk bagian pemasaran (Greenscene, 2024). Info juga dari sumber Okezone (2022). 

Persaingan ketat mendorong semua platform. Mereka berlomba membuat konten orisinal. Konten tersebut harus sangat berkualitas. Demi menarik dan mempertahankan pelanggan.

Di sisi lain, konsumen lelah. Kondisi ini disebut subscription fatigue (Accedo). Artinya adalah kelelahan dalam berlangganan. 

Banyak konsumen merasa sangat terbebani. Mereka harus mengelola banyak tagihan. 

Tagihan digital dibayar setiap bulan. Sebuah penelitian telah menunjukkan fakta. 42% konsumen di Amerika Serikat. Merasa punya banyak langganan streaming (Simon-Kucher). 

Kondisi ini juga terjadi Indonesia. Total biaya langganan bisa mahal. Biayanya capai Rp500.000 per bulan. Angka ini sangat besar sekali. Bagi sebagian orang untuk hiburan.

Lantas, apakah layanan streaming masih layak? Jawabannya tergantung kebutuhan setiap individu (YouGov, 2024). 

Bagi penyuka satu layanan tertentu. Biaya langganan mungkin masih sepadan. Mereka bisa menonton ribuan judul. Tontonan itu tersedia kapan saja. Biaya bulanannya lebih murah sekali. Daripada harus sering pergi bioskop. 

Namun bagi yang merasa terbebani. Ada beberapa alternatif bisa dicoba (Detik.com, 2025).

Beberapa orang memilih untuk berbagi akun. Namun cara ini semakin sulit dilakukan. Karena Netflix mulai membatasi penggunaan. Terutama akun di luar satu rumah (CNBC Indonesia, 2023). Informasi dari sumber lain Yahoo (2023). 

Ada juga model layanan gratis. Layanan ini berbasis iklan atau AVOD. Pengguna bisa menonton secara gratis. Asalkan bersedia untuk melihat iklan. Seperti yang ditawarkan oleh YouTube. Juga oleh Tubi dan Pluto TV (CNET). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun