Hal ini membuktikan modal utamanya. Modal utamanya adalah suka pada bayi. Juga suka pada anak-anak kecil. Sebab ikatan emosional sangat penting.Â
Kepercayaan bayi juga sangat memengaruhi. Ini demi kelancaran proses syuting. Syuting di tengah banyak orang asing (Tuenight).
Dari segi penghasilan, profesi ini menggiurkan. Di Amerika Serikat bayarannya bervariasi. Tergantung lokasi, pengalaman, dan pekerjaan (ZipRecruiter).Â
Contohnya, sebuah lowongan menawarkan bayaran. Bayarannya $1.200 untuk tiga hari kerja (Media-Match). Penghasilan rata-rata tahunan sangat besar. Bisa mencapai lebih dari $54.000 (ZipRecruiter).Â
Potensi "cuan" ini memang benar ada. Sebab kehadiran bayi menimbulkan kesan lucu. Film bertema keluarga tidak lekang waktu. Namun, angka-angka ini bersifat ilustratif. Sebab tarif dan regulasi bisa bervariasi.
Ada satu hal penting yang harus dipatuhi. Seorang baby wrangler harus patuh hukum. Setiap negara punya aturan yang berbeda. Aturan tentang keterlibatan anak dan bayi (Taxolawgy).Â
Di India, ada panduan khusus pemerintah. Menetapkan batas usia minimal tiga bulan. Kecuali untuk promosi ASI atau imunisasi. Juga wajibkan kehadiran orang tua wali (Kerala State Commission for Protection of Child Rights).
Di Amerika Serikat, tiap negara bagian beda. Setiap negara bagian punya aturan sendiri (Wrapbook).Â
California, misalnya, punya aturan ketat. Mereka melarang bayi prematur di film. Sementara di New York aturannya berbeda. Bayi 15 hari sudah bisa bekerja. Tapi dengan jam kerja sangat terbatas (Wrapbook).Â
Pemahaman aturan ini sangatlah penting. Untuk menghindari pelanggaran hukum berat. Juga demi memastikan kesejahteraan anak (Deadline, 2014).
Di Indonesia, banyak iklan melibatkan bayi. Umumnya untuk produk sesuai usia mereka. Seperti produk makanan atau perawatan kulit.Â