Lanskap hiburan terus berubah. Dulu, televisi adalah raja, namun kini streaming mengambil alih.Â
Fenomena ini nyata, bahkan di Amerika Serikat, di mana sejak Juli 2022, streaming sudah menyalip popularitas TV kabel (TV Technology, 2022; Nielsen, 2022).Â
Pangsa streaming mencapai 34,8%, sedikit di atas TV kabel yang berada di angka 34,4% (TV Technology, 2022).Â
Perubahan pola konsumsi ini juga berlaku untuk siaran olahraga.
Beberapa tahun terakhir, banyak platform streaming mulai serius menggarap siaran langsung olahraga. Amazon Prime, misalnya, sukses dengan NFL Thursday Night Football yang berhasil menarik jutaan penonton (S&P Global, 2025; Times of India, 2025).Â
ESPN+ juga beralih, menyiarkan NHL, rugbi, dan UFC (ESPN; Apple App Store).Â
Di Indonesia, ada Mola TV dan Vidio yang menguasai hak siar liga-liga top (Mola TV; Vidio).Â
Vidio bahkan menjadi semacam agregator besar yang menawarkan Premier League, Liga 1, NBA, MotoGP, dan banyak lagi, menunjukkan bahwa platform streaming telah menjadi penguasa baru (Vidio; Merdeka.com, 2024).
Netflix adalah raksasa streaming dunia. Mereka awalnya enggan masuk. Alasannya harga hak siar mahal. Negosiasi juga rumit. Netflix memilih fokus dokumenter.Â
Contohnya seri "Formula 1: Drive to Survive". Seri ini sukses besar. Bahkan mendongkrak popularitas F1. Ini menurut Times of India (2025). The Independent (2021) juga menyatakan hal sama.
Namun, kini Netflix mulai berani. Mereka menayangkan dua laga NFL. Itu adalah laga Christmas Day. Laga itu tayang akhir 2024. Menarik rata-rata 30 juta penonton. Itu penonton global.Â