Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dua Jalan Revolusi, Sjahrir dan Sudirman di Awal Kemerdekaan

11 Agustus 2025   21:00 Diperbarui: 24 Juli 2025   01:37 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sutan Sjahrir. (Wikimedia Commons via Kompas.com)

Jepang menyerah kepada Sekutu pada Agustus 1945. Situasi di Hindia Belanda berubah sangat drastis. Sebuah bangsa baru telah memproklamasikan kemerdekaannya. 

Bangsa itu adalah Republik Indonesia (Wikipedia). Kini, bangsa ini harus menghadapi kedatangan pasukan Sekutu. 

Namun, respons para pemimpin Republik tidaklah seragam. Terjadi perbedaan sikap yang sangat mencolok. Ini terjadi antara pimpinan sipil dan militer. Mereka berbeda dalam menghadapi kekuatan asing ini (Tirto.id, 2021). 

Perbedaan ini membentuk sebuah dinamika internal yang kompleks. 

Dinamika ini akan memengaruhi jalannya revolusi kemerdekaan. Setiap pihak memiliki argumen dan strateginya sendiri. Hal ini menciptakan ketegangan di antara mereka.

Perbedaan Pendekatan Awal

Pihak Sekutu, terutama Inggris, datang dengan asumsi. Mereka mengira situasi di Hindia Belanda kacau. 

Asumsi ini muncul setelah Jepang menyerah. Informasi intelijen awal mereka sangat terbatas. Informasi itu banyak dipengaruhi oleh pihak Belanda (Huygens Instituut). 

Namun, ada perwira Inggris yang berpikir berbeda. Namanya Letnan Kolonel Laurens van der Post. Ia pernah ditahan oleh Jepang di Cimahi. 

Karena itu, ia memiliki pandangan yang lain. Van der Post sangat memahami sentimen anti-Belanda. Sentimen ini kuat di kalangan orang Indonesia. 

Sayangnya, peringatan penting ini kurang diindahkan (Danny Reviews; Wikipedia). Akibatnya, tentara Inggris mendarat di Jakarta. 

Peristiwa itu terjadi pada September 1945. Mereka datang dengan beberapa tujuan utama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun