Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Lutut Kuat, Kunci Atlet Wanita Cegah Cedera ACL

13 Agustus 2025   23:00 Diperbarui: 21 Juli 2025   14:49 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lutut. (jcomp/ Freepik via Kompas.com)

Cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) menjadi perhatian serius. Terutama di kalangan atlet perempuan. 

Data menunjukkan fakta yang jelas. Pesepak bola perempuan punya risiko cedera ACL lebih tinggi. Dua hingga delapan kali lipat dari rekan pria mereka (Northwestern Medicine). 

Angka ini bukan sekadar statistik. Ini adalah cerminan tantangan nyata. Atlet perempuan menghadapi tantangan dalam menjaga kesehatan lutut mereka.

Angka yang Berbicara

Perlu dicermati data yang ada. Sejak Januari 2022 hingga awal 2025. Sudah ada 475 cedera ACL. Cedera ini tercatat di kalangan pesepak bola perempuan profesional. Juga di tim nasional (The Deck, 2024). 

Di Women's Super League (WSL) Inggris, ada satu cedera ACL. Terjadi setiap 1.188 menit. Bandingkan dengan Premier League pria. Cedera serupa "hanya" terjadi setiap 8.550 menit (Yale/Guardian). 

Perbedaan ini sangat mencolok. Ironisnya, sebagian besar cedera ACL pada perempuan bersifat non-kontak. Sekitar 63 % dari total kasus (PubMed Central, 2022). 

Artinya, cedera terjadi tanpa benturan fisik dengan pemain lain. Gerakan horizontal disebut sebagai penyebab. Pergerakan di atas permukaan lapangan juga menyumbang proporsi besar. Ini adalah cedera non-kontak (Hannah Barber, tidak ada tahun). 

Hal ini mengisyaratkan sesuatu. Banyak cedera sebetulnya bisa dicegah.

Akar Permasalahan: Biologis atau Bukan?

Ligamen ACL adalah penghubung vital. Menghubungkan tulang paha dan tulang kering. Tepatnya di bagian lutut. Untuk putus, ligamen ini butuh gaya sangat besar. Sekitar 2.000 newton. Gaya ini muncul dari gerakan mendadak. 

Contohnya perubahan arah yang cepat. Atau pendaratan dengan satu kaki. Terutama setelah melakukan lompatan. Olahraga seperti sepak bola, basket, atau rugbi sering jadi pemicu. Olahraga ini menuntut gerakan manuver yang tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun