Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Agamawan Asing Belajar di Tanah Indonesia Kuno

18 Juli 2025   13:00 Diperbarui: 14 Juli 2025   00:25 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sriwijaya, pusat agama Buddha (Sylvana Toemon via bobo.grid.id)

Tahukah kamu? Penyebar agama dari luar negeri sudah bolak-balik ke Nusantara. Itu terjadi dari dulu kala. Bahkan, ada yang sampai belajar dari kita!

Kenapa ini penting buat kita sekarang? Cerita ini membuktikan sesuatu. Indonesia dari dulu tempat berkumpulnya pikiran. Kita tidak hanya menerima ilmu. Kita juga memberi ilmu. 

Ini bukti kita bangsa cerdas. Kita juga bangsa yang terbuka. Jauh sebelum ada zaman internet. Ini membuat kita lebih paham. Akar keberagaman sudah sangat kuat. Akar itu ada di tanah ini.

Intinya, Nusantara kuno bukan cuma tujuan. Bukan hanya tempat penyebaran agama. Lebih dari itu, ia pusat pertemuan. Pusat beragam ide-ide religius. 

Agamawan dari India datang. Agamawan dari Tiongkok juga datang. Bahkan dari Timur Tengah. Mereka datang bukan cuma untuk mengajar. Banyak dari mereka juga berguru. Mereka belajar pada agamawan lokal. 

Seperti cerita Atisa Dipamkara. Ia belajar sekitar 12 tahun. Ia belajar di Sumatera (Liputan6.com, 2020; Wikipedia). Ini menunjukkan sesuatu yang penting. 

Nenek moyang kita punya pemahaman agama. Pemahaman itu sangat mendalam. Pemahaman itu juga dihargai dunia. 

Artinya, identitas kita sekarang majemuk. Identitas itu punya akar kuat. Akar itu sudah ada dari dulu. 

Biksu Tiongkok Yijing bahkan merekomendasikannya. Sriwijaya jadi tempat belajar Sanskerta. Juga tempat belajar ajaran Buddhis. Itu sebelum pergi ke India. Rekomendasi itu ada pada abad ke-7 (Wikipedia; Historia.id, 2018).

- Agamawan Datang, Nusantara Menerima. 

Sejak dulu, Nusantara jalur penting. Jalur penting perdagangan dan budaya. 

Pedagang dari India datang. Pedagang dari Tiongkok dan Timur Tengah. Mereka membawa serta keyakinan mereka. 

Ini hal yang wajar, kan? Mereka butuh tempat untuk ibadah. Sekalian berbagi apa yang diyakini. Hasilnya, Hindu tumbuh di sini. Buddha dan Islam pun tumbuh. Semuanya tumbuh di tanah ini. 

Catatan awal nama Sriwijaya ditemukan. Ditemukan dalam prasasti Kedukan Bukit. Prasasti itu dari tahun 682 M. Ini menunjukkan kerajaan maritim itu. Kerajaan itu sudah ada. Kerajaan itu juga sudah aktif (Wikipedia).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun