Akhir riwayat Kerajaan Aru tragis. Rajanya tewas. Ratu ditawan. Lalu tunduk pada Aceh. Bagaimana ceritanya? Ini kisah yang mungkin asing. Tapi menyimpan banyak pelajaran.
Coba bayangkan ini. Ada kelompok menguasai tempat kita. Lalu bikin kacau. Keamanan jadi masalah besar. Ekonomi macet. Hidup jadi susah. Kerajaan Aru dulu merasakan hal serupa.Â
Pelajaran dari Aru mengingatkan kita. Sebuah kekuasaan itu rapuh. Jika tak siap hadapi perubahan. Atau ancaman dari luar. Ini bukan cerita lama. Ini cerminan nyata. Dinamika kekuasaan bisa mengubah nasib. Nasib sebuah wilayah. Serta semua penduduknya.
Kerajaan Aru runtuh di bawah invasi Aceh. Ini terjadi pada 1539. Rajanya tewas. Ratu juga ditawan. Ini cerminan persaingan kuasa. Di Selat Malaka kala itu. Kekalahan Aru karena militer lemah. Serta strategi aliansi yang rapuh.Â
Studi Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah - BRIN (2024) menyebut. Aru sempat dibantu Portugis. Namun kekuatan Aceh lebih unggul.
Mereka didukung pasukan etnis. Dilengkapi senjata modern. Seperti senapan api dari Turki. Aceh punya ambisi besar. Menguasai jalur dagang vital. Aru dianggap penghalang. Ini bagian perebutan hegemoni. Di maritim Asia Tenggara. Melibatkan kekuatan besar.
Ada beberapa alasan jelas. Kenapa Kerajaan Aru takluk. Padahal dulunya disegani. Pertempuran ini bertahap. Terjadi dalam beberapa babak.
- Perompak Jadi Masalah
Pekerjaan utama orang Aru merompak. Tome Pires (2018) menulis. Tidak ada yang percaya mereka. Ini membuat Aru tidak disukai. Punya banyak musuh. Bukan sekutu handal. Mereka fokus untung sesaat. Dari perompakan saja.
- Aceh Sang Penakluk
Kesultanan Aceh di puncak kejayaan. Mereka agresif perluas wilayah. Punya ambisi besar. Di Selat Malaka (Taslim Batubara, 2020).Â
Aceh ingin jadi penguasa. Menguasai tunggal kawasan itu. Terutama lawan Portugis. Yang bercokol di Melaka. Aru dianggap penghalang. Menghalangi ambisi Aceh.
- Strategi Militer Aceh Unggul
Aceh punya pasukan terlatih. Mereka juga bersenjata modern. Taktik perang mereka efektif. Lukman Hakim (2022) menjelaskan. Pasukan asing perkuat Aceh. Dari Turki, Abisinia, Gujarat. Juga dari Malabar. Kekuatan tempur Aceh jauh di atas Aru.