Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Alasan di Balik 280.000 Perceraian di Indonesia

10 Juli 2025   23:00 Diperbarui: 29 Juni 2025   15:48 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasangan bertengkar. (iStockphoto/fizkes via Kompas.com)

Ada satu hal sepele. Tapi bisa bikin bubar. Atau malah bikin langgeng. Jawabannya ada di obrolan sehari-hari. Seberapa sering Anda dan pasangan melakukannya?

Diam itu bahaya. Seperti menyimpan bom waktu. Salah paham kecil terus menumpuk. 

Akhirnya jadi gunung masalah besar. Awalnya soal sepele, seperti lupa buang sampah. Nanti bisa merembet ke soal uang, anak, sampai keluarga besar. 

Tiba-tiba semua meledak. Hanya karena kita malas buka mulut. Padahal ngobrol itu gratis, kan?

Banyak yang cerai. Pemicu utamanya terdengar sepele. Namanya 'Perselisihan dan Pertengkaran Terus Menerus'. Ini bukan karangan. Data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS, 2024) menunjukkan. Ini adalah penyebab perceraian nomor satu di Indonesia. 

Sepanjang tahun 2023 saja. Ada lebih dari 280.000 pasangan. Yang berpisah karena alasan ini. Kenapa bisa terus bertengkar? Akarnya seringkali cuma satu: komunikasi macet. 

Obrolan yang harusnya jadi jembatan, malah jadi tembok. Sebuah studi (Kusuma & Safitri, 2020) membuktikan. Bahwa kualitas komunikasi sangat erat hubungannya. Dengan kepuasan pernikahan. 

Pasangan yang komunikasinya buruk cenderung merasa tidak puas. Tidak didengar, dan tidak dimengerti. Jadi, obrolan jujur itu bukan cuma basa-basi. Itu fondasi paling dasar. Tanpa fondasi itu, rumah tangga sangat rapuh.

Kenapa komunikasi macet bisa jadi pertengkaran hebat? Karena ada kebiasaan-kebiasaan buruk yang kita anggap normal. Padahal ini racunnya.

- Suka Menyimpan Unek-Unek. 

Ada masalah kecil. Kita diam saja. Berharap pasangan sadar sendiri. Tapi dia bukan cenayang. Dia tidak akan tahu. Kita pendam satu masalah. Besok ada masalah baru. Kita pendam lagi. 

Terus menumpuk di dalam hati. Suatu hari, karena hal sepele, misalnya dia lupa beli titipan, semua bom itu meledak. Para psikolog sering mengingatkan, konflik besar hampir selalu berawal dari masalah-masalah kecil yang tidak pernah dibicarakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun