- Lebih Suka Menebak daripada Bertanya.Â
Pasangan pulang kerja. Wajahnya cemberut. Kita langsung menebak. "Pasti dia marah sama aku." Atau, "Pasti karena aku minta uang kemarin."Â
Padahal, mungkin dia cuma lelah karena macet di jalan. Karena kita sudah punya asumsi buruk, sikap kita jadi ikut dingin. Dia yang lelah jadi bingung.Â
Kenapa kita ikut jutek? Akhirnya malah jadi bertengkar sungguhan. Padahal solusinya gampang. Cukup bertanya, "Kamu kenapa? Kelihatannya capek banget."
- Memulai dengan Tuduhan, Bukan Ajakan.Â
Lihat rumah berantakan. Kita langsung bilang, "Kamu ini pemalas sekali, ya!" Siapapun yang dituduh pasti akan membela diri. Langsung pasang kuda-kuda untuk melawan.Â
Obrolan jadi ajang saling serang. Coba ganti kalimatnya. "Sayang, rumah berantakan banget. Capek ya? Kita beresin bareng yuk nanti."Â
Rasanya beda, kan? Mengajak diskusi dengan tenang, bukan menuduh, adalah kunci komunikasi sehat yang selalu disarankan para ahli hubungan.
Mungkin selama ini kita keliru. Kita pikir cinta yang kuat sudah cukup. Kita pikir diam itu emas. Nyatanya tidak. Diam adalah bom waktu.Â
Pertengkaran yang terjadi terus-menerus itu seringkali bukan tanda kita tidak cocok. Tapi tanda bahwa kita belum tahu cara bicara yang sehat.Â
Ini bukan untuk menyalahkan siapa pun. Ini adalah pelajaran untuk kita. Bahwa bicara dari hati itu sebuah keahlian yang harus dipelajari bersama.
Lihat, kan? Masalahnya seringkali bukan cinta yang hilang. Cuma "lidah yang keseleo" terlalu lama.Â
Dan bagian terbaiknya? Keseleo itu bisa disembuhkan. Pelan-pelan saja, yang penting jangan didiamkan lagi.
***
Referensi:
- Badan Pusat Statistik. (2024). Jumlah Perceraian Menurut Provinsi dan Faktor Penyebab Perceraian, 2021-2023. Diakses dari https://www.bps.go.id/id/statistics-table/3/YVdoU1IwVmlTM2h4YzFoV1psWkViRXhqTlZwRFVUMDkjMw==/jumlah-perceraian-menurut-provinsi-dan-faktor-penyebab-perceraian--perkara---2024.html
- Kusuma, W. A., & Safitri, A. (2020). Hubungan antara Komunikasi Interpersonal dengan Kepuasan Pernikahan pada Pasangan Suami Istri. Kognisia: Jurnal Mahasiswa Psikologi, 2(2), 113-120. Diakses dari https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/kog/article/view/2672
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI