Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kuliah Mahal, Tapi Pekerjaan Impian Jauh dari Nyata

17 Mei 2025   21:00 Diperbarui: 17 Mei 2025   17:06 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keterampilan tersebut harus sesuai dengan perkembangan teknologi dan industri. Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu bekerja sama dengan sektor industri. 

Mereka harus mengembangkan kurikulum yang lebih aplikatif. Kurikulum ini harus berbasis pada kebutuhan pasar. Dengan demikian, pendidikan tinggi dapat memberikan nilai tambah yang nyata. 

Pendidikan juga harus memberikan imbal hasil yang lebih tinggi.

Biaya pendidikan tinggi juga harus dipertimbangkan dengan matang. Jika biaya terus meningkat, kualitas pendidikan harus meningkat. 

Jika tidak, pendidikan akan menjadi beban. Beban ini tidak memberikan manfaat yang sebanding. Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi struktur biaya pendidikan. Diperlukan solusi yang lebih adil dan terjangkau bagi keluarga (Kompas, 2025).

Kesimpulan

Pendidikan tinggi di Indonesia perlu bertransformasi. Transformasi ini untuk memenuhi tuntutan zaman. Biaya pendidikan yang tinggi menjadi beban ekonomi bagi keluarga. 

Ketidakcocokan dengan kebutuhan industri memperburuk keadaan. Sudah saatnya merancang sistem pendidikan yang lebih relevan. Sistem ini harus sesuai dengan perkembangan industri 5.0. 

Aksesibilitas biaya juga perlu diperhatikan. Dengan demikian, pendidikan tinggi bisa menjadi investasi yang menguntungkan. Pendidikan harus menguntungkan untuk masa depan bangsa.

***

Referensi:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun