Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Egois atau Sehat? Antropologi Self-Love dalam Budaya Indonesia

9 Mei 2025   03:00 Diperbarui: 8 Mei 2025   16:38 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana kita mengatasi tantangan ini? Salah satu solusi adalah mengadaptasi nilai lokal, seperti "ngemong diri" (merawat diri), untuk mengintegrasikan self-love dalam budaya kita. 

Istilah ngemong diri sejalan dengan nilai kebersamaan yang dijunjung tinggi, namun memberi ruang bagi individu untuk merawat dirinya.

Dengan cara ini, kita bisa menyeimbangkan kewajiban sosial dan self-love. 

Merawat diri tak berarti mengabaikan orang lain. Dengan mencintai diri sendiri, kita bisa lebih siap memberi perhatian kepada orang lain. 

Hal ini penting, mengingat tingginya angka bunuh diri di Indonesia, yang mencapai 971 kasus pada 2023 (Radar Jogja, 2023). 

Menyeimbangkan ekspektasi sosial dan kesehatan mental dapat mengurangi angka bunuh diri dan menciptakan masyarakat yang lebih sehat.

Penutup

Mencintai diri sendiri esensial untuk kesehatan mental dan fisik. Di Indonesia, kita hidup dalam masyarakat kolektif. Namun self-love tidak harus diabaikan. 

Dengan memprioritaskan kesejahteraan diri, kita siap menghadapi tantangan hidup. Kita bisa lebih produktif dalam hubungan sosial. Berikan perhatian pada diri sendiri. 

Ini bukan egois, tapi upaya mencipta keseimbangan hidup. Jika tidak merawat diri sendiri, bagaimana kita bisa merawat orang lain?

***

Referensi:

  • Hofstede, G. (1991). Culture's consequences: Comparing values, behaviors, institutions, and organizations across nations. SAGE Publications.
  • Liputan6. (2025, April 19). Pakar psikologi soroti pentingnya welas diri untuk kesehatan mental. https:  //www.  liputan6.  com/regional/read/5999426/pakar-psikologi-soroti-pentingnya-welas-diri-untuk-kesehatan-mental
  • Kumparan. (2025, Januari 25). Mengapa self-love penting bagi remaja di tengah standar sosial? https:  //kumparan.  com/jenniefer/mengapa-self-love-penting-bagi-remaja-di-tengah-standar-sosial-24MqIL8qiHk
  • PWM Jateng. (2025, April 10). Self-love atau selfish? Menemukan batas sehat dalam mencintai diri sendiri. https:  //pwmjateng.  com/self-love-atau-selfish-menemukan-batas-sehat-dalam-mencintai-diri-sendiri/
  • Times Indonesia. (2025, Januari 23). Melalui 'self-love', 2nd Putri Hijabfluencer Indonesia 2024 Runi Adelia Putri suarakan pentingnya penerimaan diri. https:  //timesindonesia.  co.id/gaya-hidup/525273/melalui-selflove-2nd-putri-hijabfluencer-indonesia-2024-runi-adelia-putri-suarakan-pentingnya-penerimaan-diri
  • Radar Jogja. (2023, Oktober 5). Tingginya kasus bunuh diri di Indonesia, pentingnya terapkan self-love. https:  //radarjogja.  jawapos.  com/lifestyle/653638104/tingginya-kasus-bunuh-diri-di-indonesia-pentingnya-terapkan-self-love

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun