Seperti yang diungkap Tempo (2025), sebanyak 57% Milenial dan Gen Z merasa tertekan dengan ekspektasi pernikahan dari orang tua. Ekspektasi yang tidak sesuai dengan kemampuan finansial mereka.
Mengelola Risiko Finansial dalam Pernikahan
Tentu ada cara untuk mengatasi ketidakpastian ini. Jawabannya sering kali terletak pada komunikasi terbuka dan perencanaan keuangan yang matang.Â
Pasangan yang bijak tidak hanya bicara tentang cinta. Tapi juga tentang bagaimana mereka mengelola keuangan bersama.Â
Mereka mengerti bahwa pernikahan bukan hanya soal mencintai. Tapi juga berbagi tanggung jawab finansial.
Salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan melakukan perencanaan anggaran pernikahan yang realistis.Â
Berdasar laman Tuwaga (2025), biaya pernikahan dapat mencapai 40% dari anggaran total untuk venue dan katering saja. Bayangkan kalau kita tidak membuat perencanaan yang tepat. Pernikahan akan menambah beban finansial.
Di sisi lain, ada solusi praktis seperti money date atau ngobrol tentang keuangan.Â
Bisnis.com (2025) menyarankan bahwa pasangan yang mempersiapkan masa depan keuangan bersama lebih siap menghadapi tantangan hidup berumah tangga.Â
Hal ini membantu pasangan untuk menyamakan visi keuangan mereka. Mulai dari perencanaan anggaran bulanan hingga tujuan investasi jangka panjang.
Selain untuk mengurangi risiko finansial. Pasangan juga mempertimbangkan pentingnya asuransi. Proteksi asuransi ini akan melindungi keluarga dan aset yang telah mereka bangun bersama.Â
Langkah sederhana seperti ini membuat perbedaan besar dalam mengurangi stres finansial di masa depan.