Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Manchild, Pasangan Kekanakan Bikin Hubungan Berantakan

27 Februari 2025   17:30 Diperbarui: 28 Februari 2025   07:29 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasangan kekanakan. (Shutterstock via Kompas.com)

- Menghindari tanggung jawab – Selalu cari alasan buat nggak ikut urus rumah atau ambil keputusan besar.  

- Bergantung pada pasangan untuk hal sepele – Milih baju atau atur jadwal pun harus kamu yang urus.  

- Menghindari pembicaraan serius – Kalau bahas uang, masa depan, atau komitmen, dia malah bercanda.  

- Kurang inisiatif – Nggak bisa ambil keputusan sendiri atau bertindak tanpa disuruh.  

- Memprioritaskan kesenangan pribadi – Lebih sibuk sama printilannya, daripada bantu pasangan atau mikirin masa depan.  

Bagaimana Menghadapi Pasangan Manchild?  

Kalau pasanganmu punya kecenderungan manchild, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:  

1. Komunikasikan dengan Jelas  

Katakan bahwa hubungan harus seimbang. Kamu bukan pengasuhnya. Jelaskan apa yang kamu harapkan darinya.  

2. Tetapkan Batasan  

Jangan selalu turun tangan. Kalau dia lupa bayar tagihan, biarkan dia tanggung akibatnya.  

3. Dorong Kemandirian  

Kalau dia selalu minta bantuan hal kecil, suruh dia coba sendiri. Misalnya, kalau dia nggak bisa masak, kasih resep sederhana dan biarkan dia berusaha.  

4. Evaluasi Hubungan  

Kalau sudah berusaha tapi dia tetap sama, pikirkan lagi hubungan ini. Kamu nggak harus hidup dengan seseorang yang bikin kamu lebih terasa seperti ibu daripada pasangan.  

Kesimpulan  

Manchild bukan soal pria malas atau kekanak-kanakan. Tapi juga soal ketimpangan dalam hubungan. Banyak perempuan terjebak jadi pengasuh. Bukan karena mau, tapi karena pasangannya enggan dewasa.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun