Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Pernikahan Langgeng Dimulai dari Pertanyaan Bijak

25 Februari 2025   17:12 Diperbarui: 25 Februari 2025   17:12 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi komunikasi pasangan. (Shutterstock via Kompas.com)

Komunikasi terbuka, pertanyaan krusial, dan konseling pranikah membantu pasangan menyamakan ekspektasi demi pernikahan harmonis.

“Kalau cinta saja cukup untuk mempertahankan pernikahan, maka dunia ini pasti penuh pasangan bahagia.” Pernah dengar? Kedengarannya sinis, tapi ada benarnya. 

Pernikahan memang butuh lebih dari rasa sayang. Komunikasi terbuka, nilai hidup selaras, dan kesiapan mental itu penting. 

Makanya, sebelum menikah, bertanyalah hal-hal penting ke pasangan. Tujuannya? Biar nggak ada ekspektasi meleset setelah janji suci diucapkan.

Komunikasi Terbuka untuk Mencegah Konflik  

Hatty J. Lee, terapis pernikahan asal California, bilang komunikasi itu kunci. Kutipannya di Tirto.id menegaskan pentingnya bicara terbuka. 

Caranya? Tanya pasangan soal hal-hal mendasar. Contohnya, “Gimana kamu menghadapi konflik?” atau “Apa pandanganmu soal keuangan bersama?” Jawabannya mungkin simpel, tapi bisa menentukan masa depan hubungan.  

Keuangan sering jadi pemicu konflik rumah tangga. Bayangkan, baru tahu pasangan punya utang besar setelah menikah. Tanpa komunikasi jelas, ini bisa jadi bom waktu. 

Emily Jamea, terapis asal Texas, bilang di Oprah Daily bahwa pasangan perlu diskusi soal keuangan sebelum menikah. Misalnya, pakai rekening gabungan atau pisah penghasilan.  

Selain keuangan, topik anak juga perlu dibahas sejak awal. Misalnya, “Mau punya anak berapa?” atau “Gimana bagi tugas mengasuh anak?” Pertanyaan ini membantu menyamakan ekspektasi, jadi konflik bisa dicegah.  

Menurut Times of India, komunikasi terbuka akan mencegah konflik dan memperkuat ikatan emosional. Pasangan yang membahas topik sensitif biasanya lebih stabil dan bahagia. 

Jadi, jangan remehkan kekuatan pertanyaan. Kadang, satu pertanyaan tepat waktu bisa bikin hubungan lebih harmonis.  

Manfaat Konseling Pranikah  

Selain bertanya langsung, mengikuti konseling pranikah juga langkah bijak. 

American Association for Marriage and Family Therapy mencatat, pasangan yang ikut konseling biasanya lebih puas dengan pernikahannya

Alasannya? dalam konseling akan dibahas topik sensitif, seperti nilai hidup, peran rumah tangga, dan rencana masa depan.  

Konseling juga bahas nilai-nilai pribadi yang memengaruhi hidup sehari-hari. Perbedaan pandangan soal agama atau tradisi keluarga sering memicu ketegangan. 

Dengan membicarakannya sejak awal, pasangan bisa saling menghormati dan mendukung keyakinan masing-masing. Ca4wellbeing.com mencatat, komunikasi terbuka soal nilai pribadi bikin hubungan lebih stabil dan harmonis.  

Tentu, konseling bukan solusi instan. Tapi, proses ini memberikan pasangan sebuah alat dan keterampilan untuk menghadapi masalah bersama. 

Ibarat mendaki gunung, dengan peralatan tepat, perjalanan jadi lebih aman dan menyenangkan. Begitu juga pernikahan, komunikasi jelas dan pemahaman mendalam, akan bikin pasangan siap menghadapi rintangan tanpa kehilangan arah.

Kekuatan Keterbukaan dalam Membangun Hubungan  

Di tengah kesibukan hidup, keterbukaan akan menjaga hubungan tetap harmonis. Bayangkan memendam masalah sendiri, bebannya menumpuk, hubungan jadi sesak dan melelahkan. 

Sebaliknya, berbagi pikiran dan perasaan dengan pasangan akan memperkuat kepercayaan dan ikatan emosional.  

Misalnya, saat stres karena kerjaan, jujur soal perasaan ke pasangan bisa mencegah salah paham. Kalau dipendam, pasangan mungkin mengira sikapmu berubah karena tak peduli. 

Makanya, penting bertanya, “Gimana cara kamu atasi stres?” atau “Apa yang bisa kulakukan buat dukung kamu?” Pertanyaan ini membantu pasangan memahami kebutuhan emosional masing-masing.  

Selain emosi, keterbukaan juga penting buat membahas harapan masa depan. Setiap orang punya mimpi, dan perbedaan tujuan bisa memicu konflik kalau tak dibicarakan. 

Misalnya, satu ingin berkarier di kota besar, yang lain pilih hidup tenang di desa. Dengan saling berbagi, pasangan bisa cari solusi yang cocok buat keduanya.  

Times of India menyebut, pasangan yang rutin bahas topik sensitif cenderung lebih bahagia dan stabil. Lebih dari itu, keterbukaan menciptakan rasa percaya, fondasi utama hubungan jangka panjang. 

Ketika pasangan bebas berbagi pikiran tanpa takut dihakimi, hubungan jadi hangat dan harmonis. 

Jousline Savra, konselor pernikahan asal California, bilang komunikasi jujur akan membantu pasangan menghadapi perbedaan tanpa merusak hubungan. Dengan memahami batas toleransi masing-masing, konflik bisa diselesaikan dengan sehat dan konstruktif.  

Kesimpulan  

Pernikahan adalah perjalanan panjang, penuh lika-liku. Tanpa komunikasi jelas, perjalanan ini bisa melelahkan. Karena itu, sebelum menikah, bertanyalah hal-hal krusial ke pasangan. 

Mulai dari cara mengatasi konflik, pandangan soal uang, sampai harapan tentang anak. Setiap pertanyaan akan menyamakan ekspektasi dan mencegah konflik di masa depan.

Jadi, sebelum memutuskan menikah, jangan ragu bertanya. Dengarkan jawaban pasanganmu. Di balik setiap pertanyaan, ada kunci untuk hubungan yang harmonis dan bahagia. 

Sebab, pernikahan yang langgeng bukan soal keberuntungan. Tapi hasil keputusan bijak yang diambil sejak awal perjalanan.

***

Referensi:

  • Oprah Daily. (n.d.). Questions to ask before marriage. https:  //www.  oprahdaily.  com/life/relationships-love/a63740225/questions-ask-before-marriage/
  • CA4Wellbeing. (n.d.). Questions to ask before marriage. https:  //ca4wellbeing.  com/questions-to-ask-before-marriage/
  • Savra, J. (n.d.). 25 premarital questions to ask before you say “I do”. https:  //www.  jouslinesavra.  com/25-premarital-questions-to-ask-before-you-say-i-do/
  • The Times of India. (2023, June 15). Why open communication is important in any relationship. https:  //timesofindia.  indiatimes.  com/readersblog/sauravbanerjeeblogs/why-open-communication-is-important-in-any-relationship-52288/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun