Mohon tunggu...
Ahyarros
Ahyarros Mohon Tunggu... Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Blogger | Editor book | Pegiat literasi dan Perdamaian |

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nekad Bangun Sekolah, Marwan Hakim Lawan Keterbatasan dan Menebar Asa Bersama Astra

26 September 2025   06:05 Diperbarui: 26 September 2025   06:05 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswi Riyadul Falah, Aik Prapa, Lombok Timur (Foto, Ahyar ros)

Kisah di balik pembangunan Riyadul Falah cukup menyedihkan. Niat Marwan menjadikan musolla kecil tempat mengngaji anak-anak di kampungnya menjadi sekolah, bukan tanpa hambatan.

Ia menuai cibiran dan cemohan warga Aik Prapa. Lantaran, Marwan sendiri, kala itu hanya jebolan pesantren ibtidakiyah setara SMP di Darul Falah. Salah satu pondok pesantren ternama di Pagutan, Kota Mataram.

Sekitar tahun 2000, di wilayah Bornong dan Aik Prapa, Lombok Timur. Anak-anak nasibnya seperti terbilang banyak. Beberapa kawan Humaidy berkerja ikut membantu orangtua di ladang pun terputus sekolah. Ada yang terhenti sejak SD, lalu tidak lanjut saat SMP. Alasanya, relatif sama, tidak ada SMP dan tak mampu secara ekonomi.

"SMP Riyadul Falah adalah sekolah pertama di Aik Prapa. Murid pertamanya 3 anak dari Bornong," ujar Muhsin guru pendidikan Agama Islam di Madrasah Ibtidakiyah, Riyadul Falah, Aik Prapa.

Yuspi, 46 tahun seorang dosen yang berteman baik dengan Marwan juga bercerita bahwa dari 3 orang siswa, musolla kecil dan tekad Marwan yang membantu menjadi cikal bakal berdirinya pondok pesantren pertama di Aik Prapa. Kelas pertama SMP muridnya berjumlah 90 anak.

Yuspi tak memungkiri, selain celaan dari warga setempat, alumi SMP Riyadul Falah kesulitan melanjutkan SMA di Aik Prapa, lantaran tak ada sekolah menengah. Setelah Marwan dan para guru berkumpul, mereka sama-sama nekad kali kedua untuk merintis madrasah Aliyah, setingkat SMA pada Februari 2009. 

"Ustad Marwan bisa bangun sekolah, karena modal nekad dan komitmen pada pendidikan anak-anak Aik Prapa, Lombok," ujar Yuspi teman Marwan, yang kini menjadi dosen di Universitas Muhammadiyah, Kota Mataram. 

Modal 1 Juta, Nekad Bangun Sekolah 

Semuanya bermula, ketika Marwan remaja yang terpaksa putus sekolah karena orangtuanya tak memiliki biaya. Sementara untuk mengenyam pendidik sekolah formal, ia harus jalan kaki lantaran tak ada sekolah formal di kampungnya.

Rabu, 24 siang itu Marwan, 48 tahun baru saja sampai di rumahnya, setelah menghadiri undangan Maulid di masjid Raudatul Falah, Aik Prapa, yang jaraknya sekitar 700 meter dari Riyadul Falah.

Ustad, Marwan Hakim, pendiri Riyadul Falah, Lotim (Foto, Ahyar ros)
Ustad, Marwan Hakim, pendiri Riyadul Falah, Lotim (Foto, Ahyar ros)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun