PENGARUH ROKOK DAN KOPI PADA KESEHATAN MENTAL
Belakangan ini banyak media yang membahas tentang kesehatan mental, baik dari faktor yang mempengaruhi ataupun resikonya. Dari sekian banyak faktor itu, salahsatu diantaranya adalah menghisap rokok dan minum kopi. menghisap rokok dan minum kopi sudah menjadi kebiasaan umum yang dilakukan oleh sebagian orang, baik dari usia remaja sampai usia tua. Hampir semua orang mengetahui pengaruh dari rokok dan kopi, bahkan yang mengkonsumsi kedua barang tersebut. Namun, tak sedikit juga orang yang menggunakan rokok dan kopi sebagai cara untuk menghilangkan stress. Pasalnya, kandungan yang dimiliki rokok dan kopi menciptakan efek relaksasi secara langsung, sehingga mereka meyakini kalau hal itu dapat mengurangi rasa stress.
Yang pertama akan dibahas adalah rokok, efek atau pengaruh rokok pada mental seseorang bisa bervariasi. Beberapa perokok juga sebenarnya menyadari perubahan emosi sebagai efek dari merokok, namun memilih untuk membiarkannya. Rokok mengandung nikotin, efek dari nikotin dapat mempengaruhi kinerja otak sehingga memicu rasa ketergantungan, yang pada akhirnya mengubah cara seseorang untuk berperilaku dan berpikir. Efek tersebut bisa menjadi permanen karena nikotin sangat mudah terakumulasi pada otak. Nikotin dapat diserap oleh mokusa mulut saat merokok dan mencapai otak hanya dalam waktu beberapa detik setelah dihisap. Semakin banyak nikotin yang masuk semakin kuat juga efek ketergantungan dan perubahan pada psikologi yang dialami perokok.
Tidak hanya itu, ketergantungan pada perokok juga melibatkan mekanisme lain yang dapat memicu ketidakseimbangan fungsi otak. Nikotin dapat membuat seseorang ketergantungan dengan cara memicu peningkatan hormon dopamin pada otak.
Terlepas dari pengaruh diatas, ada efek atau pengaruh baik yang dirasakan dan diyakini oleh perokok. Perokok cenderung mencari rokok ketika mereka merasa stress, cemas, atau menghadapi suatu masalah yang sedang terjadi. Mereka juga menghisap rokok sebagai media untuk menambah produktivitas dalam bekerja atau melakukan sesuatu, seperti mencari inspirasi, ide, atau membuat suatu karya.
Yang kedua adalah efek atau pengaruh kopi, minum kopi juga dapat memberikan pengaruh pada kesehatan mental. Beberapa diantaranya adalah:
- Membangkitkan rasa bahagia
- Kopi bermanfaat untuk membangkitkan rasa bahagia dan rasa percaya diri, hal ini karena kopi dapat meningkatkan hormon serotin dan dopamin yang bertugas untuk memicu hormon kebahagiaan. Hormon serotin adalah hormon yang berperan dalam berbagai fungsi, seperti tidur, nafsu makan, mengatur suasana hati dan perilaku sosial. Dopamin adalah hormon yang berperan dalam berbagai fungsi otak dan tubuh.
- Mengatasi depresi
- Minum kopi di pagi hari dapat menurunkan tingkat resiko depresi 20% lebih rendah dibanding orang yang tidak minum kopi. Hal ini dikarenakan zat antioksidan serta kafein yang terkandung dalam kopi dapat merangsang sistem saraf pusat sehingga mood dapat meningkat sepanjang hari.
- Mencegah terjadinya rasa putus asa
- Berdasarkan penelitian mengungkapkan bahwa seseorang yang jarang minum kopi memiliki tingkat stress yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena aroma kopi dipercaya dapat memberikan rasa nyaman dan tenang, sehingga mencegah untuk terjadinya rasa putus asa.
- Memperbaiki fokus
- Kafein dalam kopi berpengaruh pada fungsi otak, kafein mampu merangsang produksi sejumlah hormon dalam tubuh saat terbawa aliran darah. Hormon yang dirangsang produksinya oleh kafein adalah dopamin, seretonin, serta noradrenalin. Dengan adanya tiga senyawa ini, fokus seseorangpun akan meningkat. Karena inilah orang yang mengantuk disarankan untuk minum kopi agar bisa kembali fokus. Hormon noradrenali adalah hormon yang mengendalikan reaksi tubuh ketika seseorang dalam keadaan stress.
Pengaruh-pengaruh diatas bisa didapatkan jika seseorang mengkonsumsi kopi dalam batas wajar tanpa berlebih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI