Mohon tunggu...
Ahmad Marjaya
Ahmad Marjaya Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa aktif Universitas Pamulang Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Media dalam Praktik Hegemoni Melalui Karya Sastra

28 Oktober 2022   12:31 Diperbarui: 28 Oktober 2022   12:34 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Media berasal dari bahasa latin, yaitu medius. Medius dapat dimaknai sebagai bentuk perantaran yang digunakan untuk mempengaruhi alat indra pendengaran, penglihan, peraba. Jadi, media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.

Perkembangan teknologi yang semakin canggih dapat menjadi wadah dalam penyaluran ideologi. Hal ini disebabkan akses teknologi yang sangat luas. 

Dalam kajian sosiologi sastra, terdapat berbagai macam teori yang digunakan, salah satunya ialah teori hegemoni. Hegemoni merupakan sebuah teori mengenai kekuasaan berdasarkan intelektualitas. Jadi, hegemoni yang diciptakan secara intelektualitas dibangun oleh sebuah wacana lewat media bahasa. Kekuasaan yang dibangun oleh teori hegemoni secara intelektual mengandung ideologi-ideologi yang hendak disampaikan melalui bahasa.   

Praktik hegemoni bukan menjadi hal yang asing dalam kehidupan masyarakat. Terkhusus praktik hegemoni lewat media massa yang sangat sering kita jumpai dalam kehidupan di sekitar kita. Sadar atau tidak, kita pun sering melakukan praktik hegemoni. Tentu, hanya orang-orang yang paham akan praktik hegemoni dan ilmu kebahasaan atau yang memiliki intelektual cukup bagus akan paham.

Banyak sekali penulis-penulis novel yang menjadikan media sosial sebagai alat untuk mempengaruhi pembacanya. Alternatif ini dipilih karena media sosial memiliki massa yang tak terbatas dan lebih efektif serta efisien dalam penyebaran ideologi. Di samping itu tidak dipungkiri juga media sosial dijadikan sebagai cara untuk mempertahankan eksistensi oleh penulis. 

Sastra dijadikan sebagai alat praktik sosial oleh para penulis atau sastrawan, hal-hal yang terjadi di kehidupan masyarakat bisa diangkat melalui karya sastra. Dari masa ke masa sastra selalu menawarkan daya tarik dan minat tersendiri bagi para pecintanya. Walau hanya sebuah karya, sastra memiliki peran besar dalam mengubah tatanan atau pola pikir suatu bangsa.

 

Para penulis dapat memanfaatkan perkembangan teknologi dan alat komunikasi pada era globalisasi saat ini. Perkembangan teknologi ini bisa dijadikan sebagai wadah untuk membentuk ideologi di tengah masyarakat oleh penulis melalui karyanya. Tidak bisa dipungkiri pada zaman sekarang ini media menjadi sebuah hal yang tak bisa terlepas dalam kehidupan masyarakat. Sebab, semua akses kehidupan sudah dimasuki oleh media. Dalam ruang lingkup sastra sendiri, perkembangan teknologi ini dapat dijadikan sebagai wadah untuk menuangkan hasil pemikiran dan membentuk ideologi di tengah masyarakat melalui karya sastra.  

 Keterkaitan media dalam praktik hegemoni yaitu dengan menjadikan bahasa sebagai alat penting sebagai media pelayan fungsi hegemoni.  Kekuatan bahasa terjadi apabila bahasa tersebut mampu mengubah keadaan atau situasi tertentu dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat yang percaya akan kekuatan bahasa, mereka selalu menggunakan bahasa untuk kelangsungan hidupnya. Mereka juga akan tahu bahwa bahasa dapat merubah kualitas kehidupannya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun