Mohon tunggu...
Ahmad Zulha Fikri
Ahmad Zulha Fikri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontestasi Pilkada Serentak di Era Pandemi dalam Persfektif Dramaturgi

15 November 2020   17:23 Diperbarui: 15 November 2020   17:27 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Ahmad Zulha Fikri

(Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ)

Tahun 2020 rasanya menjadi tahun yang sangat panjang dan akan terus diingat bagi siapapun individu yang hidup dan merasakan betapa beratnya melawati tahun tersebut.   

Hal ini dikarenakan ditahun 2020 terdapat sebuah kejadian yang luar biasa, kejadian tersebut adalah adanya bencana non alam yang melanda negara -- negara seluruh dunia, bencana tersebut adalah pandemi Covid-19. Pandemi Covid -19 membuat segala aspek kehidupan yang ada di masyarakat terdampak, baik itu aspek kesehatan, ekonomi, sosial, budaya pendidikan bahkan politik.

Saat ini dilansir dari worldometers.info per (15/11/2020) tercatat sudah ada 54.118.326 kasus yang menyebar ke lebih dari 200 negara dengan total kematian 1.314.810  dan kesembuhan mencapai 37.714.106, Indonesia  sendiri menempatkan peringkat ke 4 di Asia dengan  463.007  kasus positif, 15.148 kematian dan 388.094 kesembuhan.

Berdasarkan fakta tersebut berbagai negara mulai memikirkan kebijakan-kebijakan yang akan diambil guna menekan adanya penyebaran covid-19 dan mengurangi angka kematian masyarakatnya. Jika tidak, tentu akan berdampak tidak hanya dalam aspek kesehatan masyarakat tapi juga dalam aspek lain seperti budaya, sosial-ekonomi,  politik dan pendidikan.

Kebijakan yang diambil dalam mngatasi virus covid - 19 diantaranya Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) yang diterapkan dibeberapa wilayah di Indonesia, penerapan pembelajaran jarak jauh diberbagai institusi pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi, pemerintah juga melakukan kebijakan Work From Home (WFH) untuk sebagian para pekerja. 

Sosiliasasi 3M memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarang juga gencar dilakukan oleh pemerintah. Yang terbaru, pemerintah sudah mulai menerapkan kebijakan New Normal untuk menghadapi pandemi dengan melonggarkan kebijakan PSBB, membuka tempat wisata  dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ada.

Disamping dilakukannya berbagai kebijakan pemerintah dalam menangani covid-19,  pemerintah juga disibukkan dengan persiapan pesta demokrasi yaitu pilkada serentak. 

Komisi pemilihan umum yang menjadi Institusi yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan Pilkada serentak sudah mempersiapakan PKPU Nomor 5 Tahun 2020 Huruf C menegaskan bahwa, "Pelaksanaan pemungutan suara serentak yang ditunda karena terjadinya bencana non alam coronaviruus disease 2019 (Covid-19) dilaksanakan pada 9 Desember" yang dilaksanakan di 224 kabupaten dan 37 kota di Indonesia, awalnya pilkada dilakukan pada 23 Septermber 2020, Pelaksanaannya ditunda mengingat virus pandemi Covid -- 19 di Indonesia  belum ada tanda- tanda berakhir dan masih terus meningkat, vaksin juga belum ditemukan. Hal ini seakan memberi  kesan kepada masyarakat bahwa belum usai masalah kesehatan dan ekonomi yang terdampak akibat covid -- 19, sudah sibuk urusan politik.

Pro - Kontra Masyarakat Terhadap Pilkada Serentak Di era Pandemi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun