Banyak negara kaya SDA gagal mengelola kekayaannya karena institusi yang lemah dan korupsi yang merajalela. Norwegia justru menegaskan kepemilikan negara atas SDA, menerapkan transparansi, membatasi penggunaan dana, serta membangun mekanisme investasi jangka panjang. Prinsip-prinsip ini bisa dijadikan acuan negara lain yang ingin menjadikan SDA sebagai berkah, bukan bencana.
Meski sukses, Norwegia juga menghadapi tantangan. Ketergantungan pada minyak tetap tinggi, meskipun ada upaya transisi energi. Tekanan politik untuk menggunakan lebih banyak dana GPFG juga selalu muncul. Namun, sejauh ini, kekuatan institusi dan kepercayaan publik mampu menjaga agar model ini tetap berjalan.
Norwegia membuktikan bahwa kekayaan alam bisa diubah menjadi warisan sosial-ekonomi yang tahan lama. Lebih dari sekadar menabung uang, mereka membangun sistem hukum, institusi, dan transparansi yang membuat masyarakat percaya. Pertanyaannya sekarang: kapan Indonesia, dengan SDA yang jauh lebih melimpah, mau belajar dari Norwegia dan mengelola kekayaannya untuk generasi mendatang, bukan sekadar untuk kepentingan hari ini? Atau pejabat publik masih sibuk memperkaya diri masing-masing? Menarik untuk dicermati.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI