Apel besar ini dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Dr. Hanif Faisol Nurofiq, didampingi oleh Kepala BNPB RI Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., Gubernur Sumsel H. Herman Deru, Kapolda Sumsel Irjen Pol. Andi Rian R. Djajadi, S.I.K., M.H., serta Pangdam II Sriwijaya, jajaran Kapolres dan Dandim se-Sumsel, dan berbagai tamu undangan dari unsur pemerintahan dan masyarakat.
Kegiatan ini menjadi wujud komitmen bersama dalam menghadapi ancaman karhutla yang berpotensi menimbulkan krisis lingkungan, sosial, hingga hubungan antarnegara akibat dampak asap lintas batas. Sumsel sendiri telah melakukan 7 kali modifikasi cuaca sebagai langkah antisipasi bencana ini.
Dalam sambutannya, Menteri LHK menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor, terutama dari pemerintah daerah dan aparat penegak hukum, dalam menjaga kelestarian lingkungan. Sejumlah poin strategis pun menjadi sorotan, antara lain:
- Mengintensifkan upaya pencegahan karhutla secara dini,
- Menyosialisasikan penanggulangan karhutla secara masif kepada masyarakat,
- Memastikan kesiapan SDM dan anggaran, serta
- Mengaktifkan peran semua stakeholder dan elemen masyarakat dalam deteksi dan respons cepat.
Selain itu juga semua pihak harus siap bersinergi dan mendukung penuh langkah-langkah strategis ini, khususnya dalam penguatan patroli wilayah rawan karhutla, penyebaran edukasi hukum kepada masyarakat, dan penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran lahan secara ilegal.
Apel ini ditutup dengan simulasi lapangan penanganan karhutla, yang memperlihatkan koordinasi terpadu antar-instansi dalam pengendalian kebakaran dan penyelamatan wilayah terdampak.
BACK TO BASIC & PROPORTIONAL
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI