Autisme adalah gejala yang terjadi pada perkembangan yang mengganggu kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi sehingga seseorang yang mengalami gangguan autisme akan sangat sulit beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.Â
Sering kita mendengar seputar edukasi tentang isu-isu autisme mulai dari pembicaraan masyarakat, film Internet, dan lain-lain. Tetapi, kita tidak boleh menerima isu-isu tersebut tanpa memikirkan kebenarannya. Berikut fakta dan mitos seputar autisme.
1. Pengaruh imunisasi yang diberikan kepada anak
Imunisasi adalah vaksin yang diberikan kepada anak. Banyak berita mitos yang beredar bahwasanya vaksin dapat mengakibatkan anak menjadi autis. Banyak peneliti yang mengkaji hal ini, dan faktanya institute of medicine pada bulan Agustus 2011 menyatakan bahwa imunisasi tidak ada hubungannya dengan autisme.
2. Semua anak autis biasanya jenius
Benarkah?. Dalam beberapa tayangan film kejeniusan atau katakanlah film yang didalamnya mengandung motivasi dalam pembelajaran, kita sering melihat pemeran dalam film tersebut berperan sebagai anak autis yang pandai. Tapi faktanya, anak yang mengalami autis tidak semuanya memiliki IQ yang tinggi. Mereka yang mengidap autis yang memiliki IQ tinggi pun perlu adanya bimbingan terutama bimbingan orang tua.
3. Autisme tidak bisa disembuhkan
Ketika anaknya didiagnosa sindrom autis, orang tua hanya bisa khawatir dan pasrah dengan apa yang dialami anaknya. Pasalnya, penyakit ini tidak bisa disembuhkan dan hal ini benar adanya. Faktanya, sampai saat ini belum ditemukan obat untuk sindrom autis, tetapi bukan berarti penganan medis tidak diperlukan. Pengidap autis perlu penanganan dan terapi sejak dini agar ia dapat mengadaptasikan dirinya dengan segera terhadap lingkungannya.