Mohon tunggu...
Ahmad Sobany
Ahmad Sobany Mohon Tunggu... -

Aku orang yang lurus-lurus aja...

Selanjutnya

Tutup

Money

GIMMICK : Biarlah Kau Habis Uang, Asal Habis Pula Daganganku...

25 Desember 2012   17:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:03 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika jalan-jalan ke pusat perbelanjaan sering kali kita melihat tulisan besar-besar dengan warna mencolok di pintu masuk toko atau dipajang bersama dagangan. Seperti diskon, sale, obral, cuci gudang. Berbagai penawaran unik dan kreatif membuat toko tersebut terkesan menawarkan sesuatu yang spesial, padahal sebenarnya biasa saja.

Tujuan dari pemilik toko tentu saja adalah demi menggaet nafsu belanja orang sehingga dengan serta-merta segera ngecek isi dompet atau mencari ATM terdekat. Apa lagi terkadang pemilik toko sengaja memberi masa berlaku promo. Padahal belum tentu batasan masa promo itu berlaku hehe….

Strategi  menjebak nafsu belanja calon konsumen juga dilakukan oleh banyak minimarket  yang sekarang sangat menjamur hingga pelosok-pelosok kampung. Biasanya mereka memajang tulisan besar-besar di pinggir jalan yang memuat nama beberapa produk dengan label harga yang sangat fantastis murahnya. Tujuannya jelas untuk memancing orang berbelanja.

Jika  sudah masuk perangkap, maka anda pun akan membeli beberapa produk lain yang harganya sengaja dinaikan di atas pasaran untuk menutup kerugian atau laba yang hilang dari barang-barang yang dijual dengan harga promo.

Strategi marketing lain yang acapkali membuat kita terperangah adalah buy one, get one free. Bagaimana tidak bersemangat jika hanya membayar satu barang bisa membawa pulang dua barang.

Penawaran seperti ini sebenarnya sangat menguntungkan jika kita memang membutuhkan barang tersebut. Menghemat, bisa membeli barang hanya dengan setengah harga. Tapi jika membeli hanya terdorong harga murah malah menjadi pemborosan.

Penawaran lain yang sekilas terasa menguntungkan tetapi sebenarnya bisa menjadi pemborosan adalah strategi buy more, save more. Harga ditawarkan lebih murah dengan pembelian dalam jumlah tertentu. Misalnya harga sebuah kaos oblong Rp. 60.000,- tapi jika anda membeli tiga sekaligus cukup membayar Rp 150.000,-.

Trik ini sekilas terkesan menguntungkan anda dengan  membayar lebih murah,  padahal pada kenyataannya anda harus merogoh kocek lebih dalam.

Ada juga strategi marketing yang membuat anda membeli barang yang sama sekali tidak anda suka. Anda akan mendapat diskon 15% untuk membeli barang mana pun di toko tersebut dengan catatan  membeli dulu barang tertentu.  Biasanya barang yang wajib dibeli tersebut dikasih label diskon sangat besar hingga 60%. Mungkin karena modelnya yang sudah jadul, warnanya yang norak atau mungkin barang bongkoran yang tidak laku.

Ada banyak strategi atau trik marketing yang dilakukan pedagang untuk membuat anda bertambah konsumtif. Namanya juga trik tentu  bersifat menjebak. Di samping harus menggiurkan dan kontroversial. Trik seperti ini dalam strategi marketing disebut gimmick.

Suatu sore, saya mengajak anak perempuan saya jalan-jalan berkeliling kota. Ketika melintas deretan gerobak penjual makanan kecil, mereka rame-rame memberi  isyarat saya untuk singgah ke gerobaknya sambil menawarkan dagangannya. Saya pun meminggirkan motor sambil masih mikir-mikir cemilan apa yang hendak dibeli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun