Disiplin merupakan perasaan taat dan patut terhadap nilai nilai yang di percaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya. Disiplin diri merujuk pada pelatihan yang didapatkan seseorang untuk memenuhi tugas tertentu atau mengadopsi pola perilaku tertentu, walaupun orang tersebut senang melakukan hal yang lain.
Setiap manusia pasti mempunyai sifat pendisiplinan, yakni usaha untuk menanamkan nilai ataupun pemaksaan agar subjek memiliki kemampuan untuk menaati sebuah peraturan. pendisiplinan bisa jadi menjadi istilah pengganti untuk hukum  dimana hal ini bisa di lakukan pada diri sendiri ataupun orang lain.
Seperti di katakan Sosiologi dari Universitas Gadjah Mada, Drs Suharman MSi, esensi pendidikan disiplin di indonesia harus di kembalikan sebagai sebuah tanggung jawab yang di emban siswa terhadap tugas yang harus di selesaikan, dan harus dijauhkan dari segala bentuk kekerasan fisik. Hukuman fisik tidak jadi masalah jika memang tujuanya melatih kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap tugas. ini berbeda dengan tindak kekerasan dengan dalih mendidik disiplin tetapi merugikan fisik orang lain.
Sementara dalam quote lain kedisiplinan siswa dapat dilihat dari ketaatan(kepatuhan) siswa terhadap aturan (tata tertib) yang berkaitan dengan jam belajar di sekolah, yang meliputi jam masuk sekolah dan keluar sekolah, kepatuhan siswa dalam berpakaian, kepatuhan siswa dalam mengikuti kegiatan sekolah, dan lain sebagainya. Semua aktifitas siswa yang dilihat kepatuhanya adalah berkaitan dengan aktifitas pendidikan  di sekolah, yang juga dikaitkan dengan kehidupan di lingkungan luar sekolah.
Dari Ibnu Abas r,a. Berkata rasulullah bersabda : "memanfaatkan lima keadaan sebelum datangnya lima masa,hidup sebelum datang matimu, masa sehatmu, sebelum sakitmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, masa muda sebelum masa tuamu dan masa kayamu sebelum masa fakirmu"Â
Dari hadis tersebut dapat di jelaskan bahwa pergunakan semua lima keadaan dengan tujuan menghargai waktu, agar bisa diisi dengan hal-hal yang bermanfaat, khususnya pada diri sendiri.
Oleh karena itu, kedisiplinan harus dibangun dengan cara yang tepat sesuai dengan bidang keilmuan yang akan dijalani siswa, sehingga kelak diharapkan siswa mampu menjadi cendekiawan atau ilmuwan yang cepat tanggap menghadapi persoalan yang muncul. Namun juga harus memberikan orientasi secara rinci dalam sebuah peraturan tata tertib, jadi tindakan insipliner dilaksanakan dengan cara yang bijaksana sesuai dengan prinsip dan prosedur yang berlaku menurut tingkat pelanggaran dan klasifikasinya.
